Jakarta (ANTARA) - Megaproyek pengalihan air di Beijing, China sejauh ini telah memberikan manfaat kepada lebih dari 13 juta penduduk di kota itu.
Proyek Pengalihan Air Selatan ke Utara tersebut telah mengalihkan 7,3 miliar meter kubik lebih air dari beberapa sungai besar di bagian selatan China ke ibu kota negara tersebut selama tujuh tahun terakhir, demikian keterangan Otoritas Sumber Daya Air Beijing pada Senin (27/12).
Dengan dihuni lebih dari 21 juta penduduk, Beijing telah lama dihadapkan oleh masalah kelangkaan air. Air dari selatan telah menjadi sumber utama bagi kota itu.
Hingga Senin, sebanyak 13 bangunan pengelolaan air telah menerima air melalui proyek tersebut sehingga meringankan sebagian masalah kelangkaan air di Beijing.
Hingga pertengahan Desember, rata-rata kedalaman air tanah di sejumlah daerah dataran Beijing mencapai 16,52 meter atau meningkat kumulatif sebesar 9,14 meter dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014.
Proyek Pengalihan Air Selatan ke Utara itu memiliki tiga rute.
Rute tengah, yang paling menonjol dari ketiganya karena mengalirkan air ke Beijing, bermula dari Waduk Danjiangkou serta mengalir melewati provinsi Henan dan Hebei sebelum sampai ke Beijing dan Tianjin. Rute tersebut mulai memasok air pada 12 Desember 2014.
Untuk rute timur mengalirkan air dari Provinsi Jiangsu di China timur untuk mengairi berbagai wilayah termasuk Tianjin dan Shandong.
Sementara rute barat saat ini masih berada dalam tahap perencanaan dan belum dibangun.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2021