Beograd (ANTARA News) - Mantan panglima militer Serbia Bosnia Ratko Mladic mengajukan banding terhadap pemindahannya ke pengadilan PBB di mana ia menghadapi tuduhan-tuduhan genosida dan kejahatan perang.
Pengacaranya Milos Saljic mengatakan ia telah mengirim dokumen-dokumen bandingnya melalui sebuah kantor pos, Senin, segera sebelum batas batas waktu tiga hari pengajuan banding itu berakhir. Sebelumnya, ia pesimistis tentang peluang-peluang mereka.
"Segalanya berada di tangan pengadilan itu, apakah akan menyetujui atau menolak permohonan itu," katanya.
"Tetapi saya khawatir ini tidak tergantung pada pengadilan itu, tetapi pada mereka yang menjanjikan satu keajaiban, yang menginginkan dia dipindahkan ke Den Haag secepat mungkin." Mereka mengatakan kepada pengacaranya ia sudah mengalami serangan-serangan stroke.
Tetapi permohonan banding itu diduga keras akan ditolak dan pemindahannya akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan.
Di Den Haag, para penuntut ICTY mengatakan mereka mempertimbangkan permohonan itu untuk mengadili Mladic seperti juga terhadap pemimpin politik semasa perangnya, Radovan Karadzic.
"Kami akan mempertimbangkan semua kemungkinan," kata Frederick Swinne, penasehat kepala kejaksaan ICTY Serge Brammertz kepada AFP.
Ia menjelaskan sesuai dengan Peraturan prosedur, ada kemungkinan kedua kasus itu akan digabung."
Karadzic, presiden Serbia Bosnia semasa perang itu. Dan Mladic dituduh oleh pengadilan yang sama melakukan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida dalam perang Bosnia.
Tuduhan-tuduhan itu termasuk pembantaian 8.000 pria dan anak-anak Muslim di Srebrenica -- aksi kekejamaman terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II-- dan pengepungan kota Sarajevo selama 44 bulan yang menewaskan 10.000 orang.
Seorang hakim Serbia, Jumat memutuskan Mladic, 69 tahun , sehat untuk dipindahkan ke pengadilan PBB setelah mendapat laporan dari para dokter yang memriksa kesehatan tersangka itu.
Tetapi pengacara Saljic mengatakan Mladic bahkan mungkin meninggal sebelum diadili.
Ia mengaku bahwa permohonan banding itu adalah satu usaha "untuk memperpanjang usaha agar pengekstradisian tidak dilakukan."
Seorang juru bicara pihak jaksa kejahatan perang Serbia, Bruno Vekaric menegaskan Mladic cukup sehat untuk diadili.
"Kami memiliki laporan para dokter dan kami juga telah melakukan penyelidikan kami. Masalah-masalah yang ia hadapi adalah normal bagi orang seusia dia yang tidak menaruh perhatian pada kesehatan mereka," katanya kepada AFP.
Pihak berwenang Serbia mengatakan bahwa waktu dan tanggal pemindahan akan tetap dirahasiakan.
Polisi mengatakan 180 orang ditahan setelah bentrokan meletus menyusul unjuk rasa kelompok ultra nasionalis mendukung Mladic Ahad yang diikuti sekitar 10,,000 ampai 15.000 orang.
Polisi mengatakan 43 orang termasuk 32 personil polisi luka ringan ketika para pemuda melemparkan batu dan api ke polisi setelah protes utama itu.
Unjuk rasa itu sebagian besar damai setelah Mladic melalui pengacaranya mendesak demonstrans tenang. Mladic ditahan Kamis setelah 16 tahun jadi buronan.
Putra Mladic, Darko, Ahad mengatakan ayahnya menegaskan ia tidak terlibat dalam pembantaian di Srebrenica dan pada kenyataannya banyak yang selamat.
Penahanan Mldic disambut baik pihak internasional, tetapi memicu protes kemarahan di kalangan warga Serbia yang menganggap dia sebagai pahlawan nasional.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011