Ambon (ANTARA News) - Gempa tektonik 5,0 skala richter (sr) yang menguncang Saumlaki, ibu kota kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dan sekitarnya pada Selasa dinihari, sekitar ;pukul 02.55 WIT tidak menimbulkan korban.

Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Benny Sipolo, di Ambon Selasa mengatakan gempa dengan episentris 7.23 Lintang Selatan - 129.48 Bujur Timur tidak menimbulkan korban.

Gelombang tsunami yang sering meresahkan masyarakat juga tidak berpotensi terjadi.

Gempa pada kedalaman201 KM di bawah laut tersebut berada di 220 KM arah barat laut Saumlaki.

"Kami intensif memantau perkembangan karena Saumlaki termasuk daerah rawan terjadi gempa di Maluku yang hampir setiap hari terjadi peristiwa tersebut dengan kapasitas 2 - 3 SR," ujar Benny.

Dia mengakui provinsi Maluku merupakan salah satu daerah rawan gempa dan tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng besar yakni Pasifik, Indo Australia dan Eurasia.

"Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia, bertemu dengan Lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan," katanya.

Dia mengatakan, kondisi Maluku yang demikian menyebabkan materi sosialisasi yang disampaikan kepada masyarakat setempat berbeda dengan daerah lainnya yang juga rawan gempa, misalnya Sumatra.

Lebih lanjut dia mengemukakan hingga kini belum ada gempa yang berpotensi tsunami di Maluku. Gempa-gempa yang terjadi di wilayah-wilayah di Maluku kebanyakan tremor, yakni lokal dangkal yang terus menerus. Kekuatannya berkisar tiga hingga empat Modified Mercally Intensity (MMI)).

Daerah-daerah rawan gempa di Maluku di antaranya wilayah-wilayah bagian tenggara, Pulau Ambon, Seram dan Buru. Sedangkan pusat patahan di antaranya berada di Laut Ambon dan Seram Bagian Barat (SBB).
(ANT/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011