Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi IV Fraksi Partai Demokrat DPR RI Herman Khaeron mengatakan penghentian impor sapi dari Australia hanya akal-akalan dari Australia karena tak ingin Indonesia bisa swasembada daging sapi.
"Ini kan politik dagang sapi Australia yang tidak mau Indonesia swasembada daging sapi," kata Herman melalui rilis yang diterima antaranews.com, Senin.
Herman menambahkan, apa yang dilakukan oleh Australia adalah ingin mempermainkan Indonesia.
"Australia senang dengan ketergantungan impor daging beku karena Indonesia pangsa pasar yang besar dan potensial," ujar politisi Partai Demokrat itu.
Ia menyebutkan, tahun 2010 Indonesia masih import daging beku sebanyak 120.000 ton dan 600.000 ekor sapi yang sebagian besar dari australia. Selanjutnya, pencanangan swasembada daging sudah nampak dengan penurunan import daging beku hingga 50.000 ton, belum lagi Indonesia terus mengupayakan swasembada melalui pengadaan sapi betina import, penyelamatan sapi betina lokal produktif dan inseminasi buatan.
"Dengan langkah Indonesia tersebut, Australia tidak mau kehilangan pangsa pasarnya," ungkap Herman.
Alasan Australia menghentikan impor sapi karena pihak Indonesia terlalu kejam terhadap sapi-sapi tersebut, menurut dia, asalan yang mengada-ada.
"Kalau berbicara biadab namanya membunuh ya dengan cara itu, dengan cara apalagi," ungkap dia.
Seperti diketahui otoritas eksportir ternak hidup Australia, LiveCorp mengaku telah memberitahukan kepada otoritas industri Indonesia untuk penghentian suplai sapi ternak Australia ke Indonesia.
(Zul/S026)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
http://www.youtube.com/watch?v=vNA-dwGeexw
"Kalau berbicara biadab namanya membunuh ya dengan cara itu, dengan cara apalagi," ungkap dia.
Tolong jangan sembarangan bicara tanpa melihat fakta dan konteks masalah. Ini namanya memprovokasi masyarakat untuk menyalahkan Austalia. Jika menanggapi seperti itu, Yth Bapak Herman Khaeron juga mendukung penyiksaan hewan, diculek-culek matanya, dipatah-patahin ekornya di semprot air padahal hewan tersebut masih hidup. Samasekali tidak berperasaan. Kalo menyembelih ya menyembelih, bukan menyiksa untuk digelonggong.
HALAL?