Barcelona (ANTARA News) - Barcelona, si penakluk kompetisi Eropa, melakukan parade di atas bus dengan atap terbuka, disambut sorakan para pendukung yang memenuhi jalanan, Minggu, serta teriakan membahana saat mereka tiba di Stadion Camp Nou.
Dengan memboyong Piala Liga Champions setelah memenangi pertandingan 3-1 lawan Manchester United di final di Stadion Wembley London, para pemain masuk satu per satu ke dalam stadion mereka.
Sorakan lebih kuat berkumandang dari pengunjung di stadion berkapasitas 98.000 itu, ketika pemain terbaik Lionel Messi, yang mencetak gol kedua, memasuki lapangan.
"Sebetulnya, tidak ada yang mau saya katakan kepada pengunjung, " kata Messi, yang dikenal sebagai pemain yang jarang mengeluarkan komentar, "Sederhana saja, mari kita nikmati kemenangan ini. Terima kasih atas dukungan pada musim ini dan kita berharap semoga lebih baik lagi pada turnamen mendatang."
Pemain internasional Prancis, Eric Abidal, yang sudah sembuh dari operasi tumor hati dua bulan lalu, menyatakan terima kasih kepada kapten Carles Puyol yang memberinya kesempatan untuk menerima piala kemenangan itu di Wembley.
"Terima kasih kepada kapten yang memberi kesempatan pada saya. Itu merupakan hari terbesar dalam karir saya," katanya.
Pemain bertahan Gerard Pique memperlihatkan di lapangan itu bahwa mereka bersih dari segala tuduhan selama ini, beberapa di antaranya dilakukan tim saingan mereka Real Madrid, yang mereka kalahkan untuk meraih gelar kemenangan mereka.
"Kami buktikan bahwa kami tidak menggunakan obat terlarang. Kami tidak ada melakukan pelanggaran. Dan kami tidak berbuat curang membeli wasit. Kami hanya bermain sepak bola," kata Pique.
Tim itu pulang dari London dan mendarat di Bandara Barcelona-El Prat beberapa jam dari waktu yang disebutkan sebelumnya.
Diiringi pesta musik samba Brazil dan mendapat sorakan dari ribuan pemndukung mereka, di bawah sinar terik matahri, tim pahlawan itu membelah jalan kota di atas bus, dibungkus bendera besar berwarna tim Barcelona, merah biru dengan tulisan "Champions" di kedua sisinya.
Dengan menggunakan kaos bertuliskan "CHA-MPI-ONS", pelatih Joseph Guardiola dan para pemainnya melewati patung Christopher Columbus, disaksikan ribuan orang, di ataranya ada yang memanjat tempat ketinggian agar dapat menyaksikan para pahlaman mereka itu.
David Villa, yang mencetak gol ketiga, kelihatan menyirami teman-temannya dengan bir kaleng. Andres Iniesta bersender di tempat teratas bus untuk mengambil foto.
"Messi, Messi, lemparkan kaosmu," teriak seorang pendukung muda. Temannya mendukung teman wanitanya di pundak, ketika bus beranjak pelan melewati jalan yang tepinya ditumbuhi pohon palma. Ia beteriak kepada temannya, "Berikan ciuman jarak jauh pada Messi."
Tidak jauh di depan bus pemain itu, parade polisi Catalan dengan seragam merah membuka jalan agar bus dapat lewat dengan perlahan.
Sehari sebelumnya, sekitar 50.000 orang membanjiri jalanan dan polisi mengatakan mereka menangkap 84 orang yang diduga melemparkan benda keras yang merusak halte bus dan beberapa penghias lain di tepi jalan, bahkan ada yang menyerang orang dan anggota polisi.
Sekitar 130 orang cedera ringan ketika merayakan kemenangan malam itu, kata juru bicara pelayanan medis pada Minggu dini hari. Sebanyak 37 anggota polisi berada di antara mereka yang terluka.
Pada Minggu itu, pemain Barcelona kelihatannya menghindari jangan sampai terjadi seperti apa yang dilakukan pemain bertahan Real Madrid Sergio Ramos.
Ramos secara tidak sengaja, menjatuhkan piala kebanggaan timnya, Piala Raja, pada acara perayaan 21 April lalu di ibukota Spanyol, sehingga berkeping-keping dihantam bus mereka.
Pique sebelumnya menyatakan dalam Twitter, ia ingin rekan-rekannya merayakan kemenangan itu dengan menyaksikan konser teman wanitanya, Shakira, yang sedang melakukan pertunjukan di Barcelona.
"Champions!! Champions!! Terima kasih banyak!!" tulis Pique, "Besok di Barcelona para pemain akan menyaksikan konser Shakira di Stadion Olympic."
Pique yang berusia 24 tahun, bertemu dengan Shakira tahun lalu ketika sedang mengambil gambar untuk nyanyian "Waka Waka (Kali Ini Untuk Afrika)" -- nyanyian resmi Piala Dunia 2010 di Arika Selatan yang dimenangi Spanyol.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011