"Kami juga bersepakat bila ada hambatan atau masalah dalam kerjasama investasi ini kita akan carikan solusinya. Kami juga akan ikut serta membantu upaya penyelesaiannya," ujar Presiden Yudhoyono.
Bukittinggi (ANTARA News)- Indonesia dan Malaysia memandang perlunya peningkatan kerjasama di bidang perdagangan, investasi dan energi, termasuk kerjasama sub regional melibatkan kerjasama dalam kerangka segitiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Singapura dan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMS dan IMT-GT). "Harapan kita kerjasama bidang perdagangan, investasi dan energi ini lebih ditingkatkan lagi di masa datang," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam konferensi pers bersama PM Malaysia Abdullah Badawi, usai pertemuan kedua pemimpin itu di Bukittinggi, Sumatera Barat, Kamis. Presiden mengungkapkan kegembiraannya mendapati kerjasama pihak swasta dan usaha milik negara dari kedua negara semakin tumbuh dan semakin nyata. Di masa datang, kerjasama bidang perdagangan, investasi dan energi diharapkan bisa lebih berkembang lagi sekaligus meningkatkan perekonomian kedua negara serta membuka lapangan kerja yang memang dibutuhkan untuk mengurangi pengangguran yang terus meningkat dewasa ini. "Semakin baik kita meningkatkan pertumbuhan dan pengembangan ekonomi di dalam negeri, Insya Allah akan semakin baik pula peningkatan kerjasama perdagangan dan investasi sesuai dengan potensi yang dimiliki kedua negara," kata Presiden. Khusus di bidang energi, menurut Yudhoyono, kedua pemimpin negara sepakat tidak hanya dilakukan antara Pertamina dengan Petronas, tetapi juga di bidang kelapa sawit untuk kepentingan minyak sawit (CPO) maupun pengembangan sumber energi dari kepala sawit (bio-energy). Dalam konteks investasi Indonesia akan terus mengembangkan iklim investasi yang lebih baik menyangkut kepastian hukum, kebijakan ekonomi yang lebih kondusif bagi investasi, termasuk kebijakan tenaga kerja, sehingga investasi bisa berjalan dengan baik. "Kami juga bersepakat bila ada hambatan atau masalah dalam kerjasama investasi ini kita akan carikan solusinya. Kami juga akan ikut serta membantu upaya penyelesaiannya," ujar Presiden Yudhoyono. Di bidang sosial dan kesejahteraan, kedua pemimpin juga bersepakat terus menggalang kerjasama khususnya di bidang ketenagakerjaan. "Kita berterima kasih kepada Malaysia karena ratusan ribu tenaga kerja Indonesia bekerja di sana. Mudah-mudahan mereka juga ikut menyumbang bagi pertumbuhan ekonomi Malaysia," ujar Presiden. Menurut Presiden, kedua negara sepakat untuk melakukan pengelolaan secara lebih baik lagi melalui kebijakan dan langkah-langkah kerjasama di bidang ketenagakerjaan tersebut. Kerjasama itu sendiri, kata Yudhoyono, untuk selanjutnya akan ditindaklanjuti di tingkat menteri dan organisasi-organisasi pemerintahan termasuk di antara kalangan dunia usaha, baik swasta maupun milik negara. Sementara itu, PM Malaysia Abdullah Badawi menegaskan kerjasama kedua negara harus ditindaklanjuti dengan sunguh-sungguh dalam bentuk kerjasama dan kesepahaman yang tinggi. Kedua belah pihak, menurut dia, telah menunjukkan kesungguhan untuk menindaklanjuti kesepakatan yang telah terbentuk, baik antara dua pemerintahan maupun antara kalangan dunia usaha.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006