Sukabumi (ANTARA News)-Dua tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat meninggal di negara tempat bekerjanya yakni di Arab Saudi dan Malaysia.
Dua TKW tersebut yakni Lina Kurniawati (29) warga Kampung Cipelang, RT 11/4, Desa Sudajaya Girang, Kecamatan Sukabumi meninggal di Arab Saudi dan Rokayah Binti Namawi warga Kampung Ciputat, RT 2/5 Desa/Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi meninggalnya di Malaysia.
Informasi yang diperoleh ANTARA, jasad Lina sampai saat ini belum dipulangkan dan masih berada di salah satu rumah sakit di Arab Saudi, diduga Lina meninggal karena sakit. Sementara jasad Rokayah sudah dipulangkan, namun sayangnya tidak diketahui kenapa meninggalnya, bahkan menurut pihak keluarga, TKW ini sudah meninggal tiga tahun yang lalu.
Ayah dari Lina, Udin (46) mengatakan, keponakannya tersebut berangkat pada 2 September 2009 pihak keluarga baru dua kali menerima kabar dari Lina, itupun dengan menggunakan Bahasa Arab, karena majikannya yang diketahui bernama Tihani Abdul Aziz Al Ghafis melarang untuk menggunakan Bahasa Indonesia.
"Terakhir saya berkomunikasi sekiktar Januari lalu, katanya keponakan saya itu sedang sakit, dan saya baru menerima kabar pada 12 Mei bahwa Lina telah meninggal yang katanya sakit keras, tetapi tidak dijelaskan sakit apa oleh pihak penyalur," kata Udin, Minggu.
Ia menjelaskan, anaknya tersebut sudah dua kali berangkat menjadi TKW ke Arab Saudi, pertama pada 2006 lalu, namun hanya mendapatkan 15 bulan bekerja dan gajinya pun hanya dibayarkan separuhnya. Untuk kali ini, Lina bekerja di majikannya di Kota Al-Ghasim, Arab Saudi selama 20 bulan. "Selama bekerja di majikannya belum pernah Lina memberikan gaji, dan pada saat meninggal kami tidak diberitahu apa penyebab meninggalnya," jelasnya.
Pihak keluarga juga akan menuntut pihak penyalur jika dalam dua minggu atau sampai 2 bulan tenggat waktu yang diberikan jasad anaknya tidak juga dipulangkan maka keluarga akan menuntut."Kami sudah menyerahkan surat kepada penyalur agar segera di pulangkan," tegas Udin.
Di tempat yang sama, Sinta, bibi korban, menyebutkan, pihaknya juga khawatir akan kelangsungan nasib ke tiga anak Lina yang masih pada kecil, untuk itu pihaknya meminta agar pemerintah atau intansi lain yang terkait bisa memperjuangkan hak-hak keponakannya seperti gaji dan asuransinya.
Sementara itu, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Sukabumi, Jejen Nurjanah, pihaknya baru menerima laporan dari keluarga Rokayah. Dari informasi, pahlawan devisa ini meninggal sudah tiga tahun yang lalu di Malaysia, namun jasadnya baru dipulangkan belum lama ini.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011