Surabaya (ANTARA) - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah untuk mengelola sumber daya alam (SDA) dengan baik, karena akan mampu menekan angka pengangguran yang belakangan melonjak cukup tinggi.
"Kita memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan agar perekonomian dasar masyarakat dapat terus bergerak. Dengan konsep usaha rakyat bersama melalui koperasi," kata LaNyalla di sela-sela kegiatan reses di Jawa Timur, Sabtu.
Berdasarkan data BPS, di Indonesia terdapat sekitar 19,10 juta orang (9,30 persen penduduk usia kerja) yang terdampak COVID-19. Jika hal itu tidak diselesaikan, akan menjadi permasalahan sosial yang semakin tinggi.
Baca juga: DPD RI dukung Pelabuhan Situbondo diberi izin pelayaran jarak jauh
Senator asal Jawa Timur itu menilai, peluang-peluang usaha yang paling konkret adalah usaha ultra mikro dengan jumlah modal awal yang sangat kecil kisaran Rp5 juta-Rp10 juta.
"Namun hal ini pun tentunya tidak mudah. Selain effort pekerja yang melekat kuat pada kelompok yang terdampak, kebiasaan bekerja lalu berubah menjadi pelaku usaha tidak akan serta merta dapat dialihkan," kata dia.
Tentu saja, kata dia, hal itu harus menjadi perhatian pemerintah daerah agar dapat menumbuhkan iklim usaha bersama yang dikelola rakyat terhadap SDA yang tersedia di masing-masing desa dan wilayah.
"Keseriusan inilah yang dapat menekan potensi permasalahan sosial yang bisa menjadi bom waktu," ujarnya.
Dikatakannya, gerakan secara radikal pemerintah daerah melalui infrastruktur yang dimiliki dapat dipastikan mengubah perekonomian.
"Tetapi diperlukan kreativitas untuk mengolah SDA yang dimiliki, karena setiap daerah memiliki potensi SDA yang berbeda," tuturnya.
Tetapi, LaNyalla menilai kesungguhan ini tentunya harus didukung penuh oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kemenkop UKM, Kemenperin dan Kemen ESDM untuk mempercepat lahirnya usaha rakyat berbasis potensi SDA daerah.
Baca juga: DPD dorong pemerintah beri pelatihan displai dan fotografi bagi UMKM
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021