Lebak (ANTARA) -
"Kami seoptimal mungkin menjaga rasa kebersamaan dengan kehidupan rukun, harmonis, kondusif, dan damai, " kata Ketua Humas Gereja Katolik Santa Maria tak Bernoda Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Venansius Driana Setiawan, saat menggelar Kebaktian dan Misa Natal di Lebak, Sabtu.
Menurut Driana, pelaksanaan kebaktian pada perayaan Natal tahun ini dilakukan secara tatap muka tapi jumlah jemaatnya dibatasi maksimal 50 persen.
Perayaan Natal, kata dia, menjadi momentum untuk membangun rasa kebersamaan dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa.
"Masyarakat Indonesia yang beranekaragam, memiliki perbedaan keyakinan, suku, dan budaya, tapi hidup rukun, harmonis, dan damai. Masyarakat juga hidup toleran dan saling menghargai," katanya.
Kemajemukan dan keberagaman, kata dia, merupakan anugerah dari Tuhan yang harus dirawat dan dijaga untuk kebersamaan, sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
"Kita umat Kristiani juga hidup dalam kebersamaan berbaur dengan masyarakat lainnya, bahkan memberikan bantuan sosial kepada warga tidak mampu di bidang ekonomi, " katanya.
Driana menjelaskan, dalam membangun kebersamaan, umat Kristiani juga mendukung program pemerintah yakni mensukseskan vaksinasi agar Indonesia bebas dari pandemi COVID-19.
"Kami menjalani dan turut memberikan pelayanan vaksinasi kepada masyarakat. Kami juga mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan," katanya.
Baca juga: Malam Misa Natal di Rangkasbitung terapkan protokol kesehatan
Baca juga: Polres Lebak jaga kondusivitas perketat penjagaan gereja
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021