Toba Samosir, Sumut (ANTARA News) - Pusat Latihan Opera Batak (PLOt) Medan akan mementaskan cerita daerah berjudul "si Jonaha" di empat kabupaten di Sumatera Utara, yakni Toba Samosir, Humbahas, Tapanuli Utara dan Kabupaten Dairi.
"Pementasan opera akan dimeriahkan penampilan maestro opera Batak, Allister Nainggolan dan Zulkaidah Harahap, serta penyelenggaraan workshop bagi mahasiswa dan pelajar," ujar Pimpinan PLOt, Thompson HS di Balige, Sabtu.
Ia menuturkan, kisah si Jonaha akan digabung dengan tortor, uning-uningan (gondang) serta lagu opera Batak yang sudah jarang terdengar.
Isi cerita, lanjutnya, tentang kepolosan Jonaha yang memiliki karakter cerdik. Hidupnya miskin, sehingga terjebak dalam lilitan hutang. Dan untuk membayar, dia sering menggunakan akal cerdik dalam melunasinya.
"Sejak tahun 1920 hingga akhir 1980, orang Batak di wilayah Sumatera Utara, pasti masih mengenal seni pertunjukan opera Batak," sebut Thompson.
Menurutnya, gaya seni pertunjukan ini muncul dalam situasi transisi kebudayaan yang ditandai oleh upaya mempertahankan tradisi dan masuknya pengaruh dari luar.
Dikatakannya, unsur-unsur tradisi dalam opera Batak dapat dikenal melalui instrumen musikal seperti "taganing, ogung, hasapi, sarune, dan hesek". Ensambel musikal ini secara umum dikenal dengan "gondang".
Namun, lanjut Thompson, sebutan gondang juga dapat merujuk kepada suasana ritual dan jenis repertoar yang dimainkan. Apabila dikaitkan lagi dengan konteks ritualnya, gondang terbagi menjadi gondang sabangunan dan gondang uning-uningan.
Gondang terakhir kelihatannya lebih menonjol penggunaannya dalam pertunjukan Opera Batak ditambah dengan seruling yang bernada diatonis dan tidak bisa dianggap sebagai bagian dari tradisi asli Batak.
"Selain instrumen musikal, tarian tortor juga masih ditemukan dalam opera Batak," ujar Thompson.
(T.KR-JRD/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011