sebenarnya menjadi tabungan di akhirat
Tanjungpinang (ANTARA) - Pemprov Kepri menerapkan kebijakan pemotongan pendapatan ASN khusus beragama Islam sebesar 2,5 persen untuk membayar zakat mulai Januari 2022.

Keputusan itu diperkuat dengan terbitnya Peraturan Gubernur (Pergub) Kepri Nomor 54 Tahun 2021 tentang optimalisasi zakat disertai pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di setiap OPD di lingkungan Pemprov Kepri.

"Maka dengan Pergub ini, setiap ASN yang beragama Islam akan disisihkan 2,5 persen penghasilannya setiap bulan. Ini menjadi kewajiban yang sebenarnya menjadi tabungan di akhirat kelak, selain infak dan sedekah," kata Pj Sekda Pemprov Kepri Lamidi di Tanjungpinang, Jumat.

Lamidi menyampaikan Pemprov Kepri juga menerbitkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Kepri tentang pengurus UPZ untuk tiap-tiap OPD.

Baca juga: Baznas Kepri minta masyarakat bayar zakat ke amil zakat resmi
Baca juga: Total zakat terkumpul di Batam Rp23 miliar

SK yang merupakan turunan Pergub Kepri itu telah diserahkan kepada 41 Ketua UPZ yang tersebar di seluruh OPD pemprov.

"Mudah-mudahan zakat ini juga dapat membersihkan harta yang kita miliki," ujar Lamidi.

Lanjut Lamidi Kepri punya potensi zakat yang besar, yaitu sekitar Rp61,46 miliar per tahun. Dengan adanya 82 UPZ aktif di Baznas, maka rata-rata kemampuan mengumpulkan zakat sebesar Rp1 miliar per bulan.

"Sekarang baru 20 persen potensi zakat yang dikumpulkan. Karena itu lah urgensi pembentukan UPZ di tiap OPD perlu disegerakan," tuturnya.

Baca juga: Bank Muamalat Tanjungpinang salurkan dana zakat pangan dhuafa
Baca juga: Baznas Karimun salurkan zakat Rp650 juta

Sementara itu, Ketua Baznas Kepri Arusman Yusuf menyampaikan jumlah pengumpulan dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) sampai saat ini berjumlah Rp4,6 miliar dari target sebesar Rp7,1 miliar.

Dari jumlah tersebut, katanya, sudah dibagikan kepada mustahik golongan atau orang-orang yang berhak menerima zakat sebesar Rp4,3 miliar.

"Untuk itu, dengan diterbitkannya Pergub optimalisasi zakat serta pembentukan UPZ OPD Pemprov Kepri. Pengumpulan zakat dapat meningkat dan dapat disalurkan ke lebih banyak mustahik," kata Arusman.

Ia juga mengharapkan kerja sama seluruh OPD yang telah dibentuk UPZ nya agar dapat bersama-sama membantu pemerintah mengurangi angka kemiskinan dan memulihkan ekonomi rakyat.

Termasuk berharap kepada instansi vertikal yang belum memiliki UPZ agar segera membentuknya.

"Ini jadi fokus kita bersama Pemprov Kepri, supaya tidak lupa kewajiban umat Islam untuk membayar zakat," ucap Arusman.

Baca juga: Baznas masih tunggu pengesahan Pepres zakat ASN

Baca juga: Wapres minta Baznas lebih profesional kelola dana umat

Baca juga: Ketua Korpri: Potongan zakat harus bersifat sukarela dan transparan

Pewarta: Ogen
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021