Semarang (ANTARA) - Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 mengingatkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada sosok mendiang KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Terpilihnya Gus Yahya mengingatkan pada semangat pluralisme yang selalu dibawa Presiden Ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, apalagi, Gus Yahya juga ingin mengembalikan semangat itu ke PBNU," katanya di Semarang, Jumat.
Ganjar menilai pluralisme pada era kepemimpinan Gus Dur terjaga, yakni bagaimana keberpihakan kepada minoritas dan bagaimana gaya yang sangat cair terhadap siapa pun.
Baca juga: Anggota DPR: Gus Yahya alumni HMI mampu diterima warga NU
Menurut dia, hal ini bagian yang akan menjadi kekuatan NU dalam berkontribusi pada pembangunan.
"Tentu saja ini sesuatu yang membikin energi baru buat NU mencoba regenerasi," ujarnya.
Ganjar menyebut Gus Yahya akan melanjutkan tampuk kepemimpinan yang telah dibangun dengan baik oleh KH Said Aqil Siroj.
"Saya haqul yakin NU akan berjalan jauh lebih baik karena yang diletakkan KH Said Aqil sangat luar biasa dan Gus Yahya tinggal melanjutkan," kata Ganjar.
Baca juga: Pengamat: Gus Yahya diharapkan jaga NU dari politik praktis
Baca juga: AHY: Demokrat siap bersinergi dengan NU dan Gus Yahya
Seperti diketahui Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026.
Keputusan itu dihasilkan dalam agenda Rapat Pleno V Muktamar Ke-34 NU yang memiliki agenda pemilihan Ketum digelar di Lampung, Jumat (24/12) pagi.
Gus Yahya bukan sosok asing untuk NU karena pernah menjabat sebagai Katib Aam PBNU pada 2015-2020, bahkan Presiden Ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah menunjuknya sebagai juru bicara.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021