"Terjadi gencatan senjata antara pejuang kita dan pasukan (Presiden Yaman) Saleh di Kabupaten Hassaba di pusat kota Sanaa," kata Sadiq al-Ahmar, kepala suku Hashid koalisi yang kuat.
Al-Ahmar menegaskan, kesepakatan gencatan senjata terjadi setelah shalat Jumat di luar Universitas Sanaa, di mana puluhan ribu demonstran anti-pemerintah berduka atas kematian 30 anggota pejuang al-Ahmar.
Dia mengatakan kesepakatan itu diprakarsai oleh mediasi suku.
Tidak ada komentar segera dari pemerintah.
Menurut satu sumber di kantor al-Ahmar itu, kesepakatan gencatan senjata menetapkan bahwa al-Ahmar harus menyerahkan gedung-gedung pemerintah yang mereka duduki kepada komite mediasi dalam waktu dua hari.
Pertempuran jalanan mulai meletus pada Senin, sehari setelah Presiden Saleh menolak untuk menandatangani kesepakatan yang ditengahi negara-negara Teluk untuk ketiga kalinya, yang dianggap oleh pengamat lokal sebagai awal dari sebuah perang saudara.
Pertempuran lima hari menewaskan ratusan orang pada saat para pejuang al-Ahmar berhasil merebut beberapa gedung pemerintah dan kementerian.
Banyak penduduk di ibu kota telah berangkat meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi ke daerah pedesaan terpencil di provinsi-provinsi lain karena intensifikasi pemboman yang dilakukan secara acak, demikian Xinhua-OANA melaporkan. (AK/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011