membangun posko dan layanan call center 24 jam
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai membuka posko bencana alam guna mengantisipasi terjadinya badai siklon tropis yang ikut berdampak hingga ke wilayah kota Kupang dalam beberapa hari ke depan.

"Menindaklanjuti prakiraan BMKG terkait penemuan potensi pembentukan pola pusaran angin, yang dapat meningkat menjadi suspek area potensi bibit siklon tropis maka Pemerintah Kota Kupang mulai menyiagakan posko BPBD dalam mengantisipasi terjadinya badai siklon tropis dalam beberapa hari ke depan," kata Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore di Kupang, Jumat.

Jefri mengatakan hal itu usai melakukan rapat antisipasi pemerintah terhadap terjadinya bencana alam sebagai dampak dari badai siklon tropis yang berdampak ke wilayah Kota Kupang.

Baca juga: Hujan deras dan angin kencang terjang kota Kupang saat malam Natal
Baca juga: Ada potensi cuaca ekstrem, BPBD NTT imbau nelayan amankan kapal

Ia mengatakan dalam peringatan dini BKMG dampak badai siklon tropis menyebabkan terjadinya hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi dalam beberapa hari ke depan di beberapa wilayah termasuk Kota Kupang.

Menurut dia Pemerintah Kota Kupang perlu melakukan berbagai upaya antisipasi dalam menghadapi badai siklon tropis, meskipun masih berupa suspek sehingga masyarakat tidak panik.

Jefri mengatakan warga Kota Kupang tentu masih trauma dengan terjadinya badai siklon tropis Seroja pada 4 April 2021 yang baru terjadi beberapa bulan lalu.

Baca juga: Angin kencang merusak rumah warga di Pulau Adonara
Baca juga: BMKG imbau warga tidak panik dengan prakiraan siklon tropis di NTT

Menurut Jefri, Pemerintah Kota Kupang telah mengaktifkan posko pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) termasuk mempersiapkan berbagai logistik dalam menghadapi siklon tropis yang berpotensi berdampak hingga ke wilayah Kota Kupang.

"BPBD Kota Kupang sudah mulai melakukan antisipasi baik berupa tenaga, stok bantuan serta peralatan yang perlu dipakai, serta membangun posko dan layanan call center 24 jam," katanya.

Jefri berharap para camat dan lurah serta pihak terkait untuk memantau warga yang tinggal di kawasan rawan longsor serta mengidentifikasi pohon-pohon yang rawan tumbang di saat badai.

"Kami juga berharap agar warga untuk membatasi aktivitas di luar rumah selama adanya potensi badai siklon tropis," tegasnya.

Baca juga: BMKG: Waspadai hujan deras serta angin kencang melanda Flores Timur

Baca juga: BMKG: 96,8 persen wilayah Indonesia hujan saat Natal dan tahun baru

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021