New York, 28/5 (ANTARA/AFP) - Euro naik terhadap dolar pada Jumat waktu setempat, setelah sekumpulan indikator ekonomi Amerika Serikat lemah, tetapi tertahan oleh berlanjutnya kekhawatiran atas kemungkinan `default` utang Yunani, kata para dealer.
Euro naik menjadi 1,4317 dolar pada Jumat 21.00 GMT (Sabtu 04.00 WIB) dari 1,4141 dolar di New York akhir Kamis.
Dolar jatuh ke 80,77 yen dari 81,29 yen pada Kamis.
Dolar mulai jatuh pada Kamis setelah sebuah laporan menunjukkan klaim pengangguran AS naik setelah dua minggu menurun.
Washington juga mempertahankan tak direvisi perkiraan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama sebesar 1,8 persen. Sebagian besar analis memperkirakan meningkat menjadi 2,0 persen.
"Fakta bahwa data PDB AS ... itu tidak direvisi naik, bertentangan dengan harapan, dan bahwa klaim awal pengangguran meningkat khususnya lagi, adalah bukan berita bagus bagi dolar," kata analis di Commerzbank.
"Pada akhirnya berarti Fed akan menunggu lebih lama lagi sebelum mulai mempertimbangkan normalisasi kebijakan moneter ultra-ekspansif saat ini."
Federal Reserve AS telah mempertahankan suku di nol sejak Desember 2008 untuk meningkatkan pemulihan ekonomi, sementara Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga seperempat poin pada April dan diharapkan untuk melakukannya lagi dalam waktu dekat, membuktikan dorongan untuk euro.
Di Eropa, Yunani mengadakan pembicaraan darurat tentang reformasi ekonomi baru di bawah senjata peringatan utang baru IMF dan bayang-bayang risiko kebangkrutan.
Namun, Perdana Menteri George Papandreou gagal untuk mengamankan konsensus tentang langkah-langkah penghematan lebih lanjut dan privatisasi 50 miliar euro , karena IMF tampaknya akan menahan sebuah angsuran penting uang penyelamatan.
IMF dan Uni Eropa telah mencari konsensus politik mengejar ukuran finansial sulit karena Yunani sejauh ini mengalami kesulitan menerapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk membawa keuangannya kembali seimbang.
Itu mendorong investor terhadap mata uang yang dilihat sebagai tempat berlindung yang aman (safe haven), seperti franc Swiss, yang naik ke rekor baru terhadap dolar dan euro.
Dolar berada pada 0,8488 franc Swiss, turun dari 0,8655 sehari sebelumnya.
"Greenback jatuh ke rekor rendah terhadap franc Swiss yang menunjukkan bahwa meskipun investor menyerah dari mata uang yang menghasilkan rendah dan membeli yang menghasilkan lebih tinggi, mereka masih sangat gugup," kata Kathy Lien dari Global Forex Trading.
Pound berada pada 1,6511 dolar (1,6393).
Sue Trinh dari Royal Bank of Canada mengatakan perdagangan ini cenderung tetap berombak dengan volume tipis karena pasar di London dan New York akan tutup untuk liburan pada Senin. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011