Jakarta (ANTARA) - Ilmuwan China telah menemukan mikroba baru yang dapat langsung mencerna minyak mentah dan menghasilkan metana, membuka jalan bagi eksploitasi ladang minyak yang menipis, seperti dilansir China Science Daily pada Kamis (23/12).

Penelitian itu, yang diterbitkan pada Kamis di jurnal Nature, berfokus pada anggota baru keluarga methanogenic archaebacteria, Ca. Methanoliparum, yang secara langsung dapat mengubah alkana rantai panjang (long-chain alkane) dalam minyak mentah menjadi metana dalam lingkungan bebas oksigen.

Methanogenic archaebacteria adalah kelompok mikroorganisme paling tua di Bumi dan memainkan peran kunci dalam fermentasi biogas. Studi-studi sebelumnya menemukan bahwa fermentasi membutuhkan bakteri pengurai hidrokarbon dan methanogenic archaebacteriauntuk menyelesaikan proses penguraian organik dan produksi metana.

Tim peneliti dari Institut Biogas di bawah Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan China menemukan Ca. Methanoliparum dalam reservoir minyak. Kandungan itu dapat langsung mengoksidasi alkana rantai panjang dan menghasilkan metana tanpa bakteri pengurai hidrokarbon.

Dalam proses pemulihan tradisional, minyak mentah jauh di bawah tanah didorong oleh tekanan air atau bahan kimia. Lebih dari separuh depositnya sulit untuk dipulihkan dan tetap berada di bawah tanah.

Berdasarkan penelitian ini, minyak mentah dapat diurai menjadi metana sebelum dilakukan pemulihan campuran (mixed recovery) minyak dan gas dengan efisiensi pemulihan yang lebih tinggi. Ladang minyak yang telah menipis juga dapat memperpanjang masa eksploitasinya.

Institut tersebut melakukan penelitian bersama Universitas Shenzhen, Institut Max Planck untuk Mikrobiologi Kelautan Jerman, dan SINOPEC Key Laboratory of Microbial Enhanced Oil Recovery.

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021