Ottawa (ANTARA News/AFP) - Kanada menggemakan seruan Amerika Serikat dan Eropa agar Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh mundur setelah memperingatkan warga negaranya untuk meninggalkan negeri itu dalam menghadapi kerusuhan yang kian meningkat.

Sejumlah orang telah tewas sejak Rabu pada saat tentara memerangi orang-orang bersenjata berat pendukung pemimpin suku yang paling kuat, yang telah menuduh pemerintah memicu perang sipil.

"Kami mendesak Presiden Saleh dan pendukungnya turun untuk memungkinkan transisi yang damai dan demokratis terjadi," kata Menteri Luar Negeri Kanada John Baird dalam sebuah pernyataan, Kamis.

"Kami mendesak semua pihak untuk bekerja ke arah transisi menuju demokrasi dengan menghormati hak asasi manusia pada intinya. Transisi demikian secara efektif akan meningkatkan stabilitas dan kesatuan Yaman."

Kanada telah menyarankan melarang semua perjalanan ke negara di selatan Jazirah Arab itu setelah protes-protes massal anti-rezim Saleh meningkat menjadi kekerasan yang mematikan.

"Kami ... sangat mendesak warga Kanada di Yaman untuk meninggalkan negara itu sekarang, jika aman bagi mereka untuk melakukannya, sementara kegiatan perdagangan masih bisa dilakukan," kata Baird.

Saleh, yang berkuasa sejak tahun 1978, telah menolak tekanan kuat diplomatik untuk menandatangani usulan-usulan negara-negara Teluk yang kaya tetangganya agar dia melepaskan jabatan dengan imbalan kekebalan dari penuntutan hukum.

Beberapa perusahaan Kanada beroperasi di Yaman, terutama yang bergerak di sektor minyak dan gas.

(*)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011