Berdasarkan pemeriksaan kedua makanan tersebut, katanya, belum lewat masa kedaluwarsanya, karena pada kemasan susu tertera batas kedaluwarsanya hingga November 2011 dan wafer hingga Mei 2012.
Jepara (ANTARA News) - Sebanyak 125 siswa SD Islam Terpadu Amal Insasi, di Desa Bapangan, Kecamatan Kota, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Jumat, diduga mengalami keracunan setelah meminum susu dalam kemasan.

Menurut Wakil Kepala SDIT Amal Insani, Hendro Wibowo, sebanyak 125 siswa yang diduga mengalami keracunan merupakan siswa kelas 1 hingga kelas VI.

Kronologis kejadian, katanya, berawal ketika semua siswa minum susu dalam kemasan sekitar pukul 09.00 WIB.

Lima belas menit kemudian, katanya, para siswa mulai mengeluh pusing kepala, mual-mual, dan sebagian muntah-muntah.

Atas kejadian tersebut, katanya, para siswa segera dilarikan ke Puskesmas Kota Jepara untuk mendapatkan pertolongan.

Awalnya, kata dia, jumlah siswa yang mengeluh pusing-pusing, mual, hingga muntah tidak banyak.

"Tetapi, jumlahnya semakin bertambah hingga 125 siswa," ujarnya.

Dari 125 siswa yang dibawa ke Puskesmas, katanya, ada dua siswa yang harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kartini Jepara, karena membutuhkan perawatan yang lebih intensif.

Untuk mengetahui kepastian penyebab keracunan, katanya, Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara mengambil sampel susu kemasan dan bekas muntahan siswa untuk diteliti di laboratorium.

Ia mengungkapkan, program minum susu dan makanan ringan, berlangsung sejak enam tahun yang lalu.

"Hanya saja, menu makanan dan minuman setiap saat berganti-ganti," ujarnya.

Sebelumnya, kata dia, para siswa juga pernah meminum susu kemasan dari merek yang sama dengan kemasan dalam bentuk botol kecil.

Sedangkan susu yang diduga menyebabkan siswa mengalami keracunan, katanya, dalam bentuk kemasan sachet.

Sementara itu, Kepala DKK Jepara Agus Salim melalui stafnya dari Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Karyono mengungkapkan, sampel susu dan wafer diuji di laboratorium daerah di Jawa Tengah untuk diteliti lebih lanjut.

"Perkiraan sementara, kasus keracunan tersebut berasal dari kedua makanan tersebut," ujarnya.

Berdasarkan pemeriksaan kedua makanan tersebut, katanya, belum lewat masa kedaluwarsanya, karena pada kemasan susu tertera batas kedaluwarsanya hingga November 2011 dan wafer hingga Mei 2012.

Direktur RSUD Kartini Jepara, Kusnarto membenarkan, terdapat dua anak dari SDIT Amal Insani yang dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

"Kedua pasien tersebut, merupakan pasien laki-laki berusia 11 tahun dan satunya perempuan berusia 12 tahun," ujarnya.

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011