Jakarta (ANTARA) - "New Forever" menjadi album debut penyanyi kelahiran Indonesia, Danto, yang melewati masa kesepian selama karantina di Jakarta.
Dengan bantuan produser-produser asal AS, Indonesia dan Italia, pemilik nama lengkap Prabowo Dwiananto terus mengingat universalitas yang ingin ia capai melalui eksperimen-eksperimen dengan banyak aliran, mulai dari synthwave hingga R&B hingga alternatif.
Album ini dimulai dengan "Peaches", single debut Danto dan salah satu lagu istimewa dari koleksi ini, yang menggambarkan awal dari romansa yang berkembang dari awal sampai akhir album.
Meskipun ia dibesarkan dalam budaya tradisional, lulusan American Musical and Dramatic Academy ini merasa bebas mengeksplorasi tema-tema rumit—seperti ketertarikan seksual, kecanduan dan perjuangan kesehatan mental—tanpa hambatan.
"Menurut saya transparansi tentang isi pikiran saya sangat penting karena siapa yang akan mau untuk bertemu dengan ketidakaslian?" kata Danto, dikutip dari siaran resmi.
Album ini berisi tiga lagu baru, salah satunya adalah versi alternatif dari lagu R&B menawan yang sudah pernah dirilis sebelumnya, berjudul "Connell", dan surat cinta untuk mereka yang telah berpulang dalam waktu pandemi ini, berjudul "The Wondrous." Untuk lagu yang kedua, Danto mengambil inspirasi dari keluasan dan kedalaman lautan untuk mengekspresikan keindahan dalam mengenang.
"Instrumentasi yang mencakup ‘The Wondrous’ benar-benar memancarkan energi akuatik karena kualitas nya sangat bebas, lembut, dan membumi," ungkap penyanyi kelahiran Jakarta 22 April 1995.
"Kehilangan dan kesedihan yang saya alami dalam satu setengah tahun terakhir sangat berat, jadi untuk mengungkapkan itu, saya ingin menggambarkan kesedihan saya dengan musik dan lirik yang mengingatkan saya bahwa kasih sayang itu tidak terbatas dan kenangan-kenangan akan ada selamanya."
Diproduksi oleh UNDNE, "The Wondrous" juga menampilkan vokal latar oleh Madison Bellissimo dan spoken word yang ditutur oleh Kade'sha Barnard.
Setelah menyebutkan ketiga artis tersebut, mata Danto berbinar ketika memuji orang keempat yang ia anggap sangat penting untuk penciptaan lagu ini: rapper asal Inggris bernama Loyle Carner. Danto memuji rapper ini sebagai "sangat diremehkan" karena musiknya telah memberi inspirasi untuk karya Danto dalam jumlah yang tak terhitung.
Menuju tahun 2022, Danto sudah mulai berkreasi dan membuat proyek kedua. Proyek ini akan berisi kolaborasi-kolaborasi dengan seniman-seniman dari seluruh dunia dan juga lagu-lagu cover.
Walaupun sang aktor dan penyanyi yang telah muncul di video musik John Legend dan Chance the Rapper ini berniat untuk terus menulis musik, dia ingin berporos untuk menafsirkan dan menyorot kreasi artis-artis lain untuk saat ini.
"Ada begitu banyak seniman luar biasa dari negara-negara selain AS dan Inggris yang perlu kita soroti dalam wacana musik populer. Harapan saya adalah untuk membantu memfasilitasi diskusi itu."
Baca juga: Cerita Danto muncul di video musik John Legend
Baca juga: Rilis single perdana, Danto rambah dunia tarik suara
Baca juga: Danto kisahkan ragam jenis kasih sayang dalam single "Lust in Light"
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021