Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta Jumat pagi kembali menguat mendekati 8.500 per dolar AS terpicu oleh peluang investasi asing di pasar domestik yang diyakini makin besar.
Rupiah beberapa saat setelah pasar dibuka menguat 19 poin menjadi 8.556 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya 8.575 per dolar AS.
Analis PT First Asia Capital Irfan Kurniawan mengatakan, pelaku asing melihat prospek investasi di Asia makin menguntungkan dengan naiknya suku bunga acuan.
Ia mencontohkan, Indonesia telah menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) dari 6,50 persen menjadi 6,75 persen dan di India yang saat ini mencapai 7,25 persen.
Karena itu pelaku asing lebih suka menempatkan dananya di pasar Asia ketimbang di Amerika dan Jepang yang masih menerapkan suku bunga rendah masing-masing 0,25 persen, tuturnya.
Untuk itu, peluang rupiah untuk menguat hingga berada di bawah 8.500 per dolar sebenarnya cukup besar hanya menunggu waktu saja kapan investor asing kembali masuk pasar terutama pasar domestik.
"Kami optimis rupiah masih akan bergerak naik lagi, meski Bank Indonesia berusaha menahan untuk menjaga kenaikan rupiah agar tidak terlalu cepat," ucapnya.
Menurut dia, BI yang saat ini memiliki cadangan devisa sebesar 113 miliar dolar AS akan memanfaatkan dana tersebut untuk menahan gejolak rupiah yang kembali menguat.
BI menahan kenaikan rupiah, karena menginginkan mata uang lokal itu tetap berada dalam kisaran antara 8.550 hingga 8.600 per dolar.
Karena rupiah pada posisi itu akan mendorong eksportir maupun importir masih dapat melakukan kegiatan usahanya, tuturnya.
(H-CS/S004)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011