New York (ANTARA) - Wall Street menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), membukukan kenaikan untuk sesi ketiga berturut-turut dengan S&P 500 menandai penutupan rekor tertinggi, karena perkembangan yang menggembirakan memberi investor lebih banyak kenyamanan tentang dampak ekonomi dari varian virus corona Omicron.
Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 196,67 poin atau 0,55 persen, menjadi menetap di 35.950,56 poin. Indeks S&P 500 bertambah 29,23 poin atau 0,62 persen, menjadi berakhir di 4.725,79 poin. Indeks Komposit Nasdaq meningkat 131,48 poin atau 0,85 persen, menjadi ditutup di 15.653,37 poin.
Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor consumer discretionary dan industri masing-masing terdongkral 1,24 persen dan 1,16 persen, memimpin kenaikan. Sementara itu, sektor real estat dan utilitas tampak tertekan.
Pembuat vaksin AstraZeneca Plc dan Novavax Inc mengatakan suntikan mereka terlindungi dari Omicron ketika data Inggris menunjukkan varian itu dapat menyebabkan lebih sedikit kasus rumah sakit secara proporsional daripada varian Delta, meskipun pakar kesehatan masyarakat memperingatkan pertempuran melawan COVID-19 jauh dari selesai.
Kedatangan Omicron telah membantu meningkatkan volatilitas pasar untuk sebagian besar bulan terakhir tahun 2021, yang merupakan tahun yang kuat untuk ekuitas.
“Ada banyak sentimen negatif yang masuk ke bagian akhir tahun ini, dan investor kemungkinan terus melihat pertumbuhan ekonomi yang cukup kuat dan perkembangan yang cukup positif terkait dengan inovasi perawatan kesehatan seputar COVID dan hal itu memasukkan sedikit penawaran ke ekuitas, menyebabkan investor mencari untuk mengalokasikan modal saat mereka menutup tahun ini,” kata Matthew Miskin, co-chief investment strategist di John Hancock Investment Management.
"Orang-orang melihat kekuatan pada Selasa (21/12) dan Rabu (22/12) dan tiba-tiba semua orang lebih optimis lagi," kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth Management.
Untuk minggu ini, S&P 500 naik 2,3 persen, Dow naik sekitar 1,7 persen dan Nasdaq naik 3,2 persen.
Volume perdagangan diperkirakan lebih tipis dari biasanya menjelang liburan Natal dan Tahun Baru. Pasar saham akan ditutup pada Jumat waktu setempat dalam rangka merayakan liburan Natal.
Dalam perkembangan medis lain melawan pandemi, Amerika Serikat mengizinkan pil antivirus Merck & Co untuk COVID-19 bagi pasien dewasa tertentu yang berisiko tinggi, sehari setelah memberikan lampu hijau yang lebih luas untuk pengobatan serupa tetapi lebih efektif dari Pfizer Inc. Saham Merck turun 0,6 persen, sementara Pfizer turun 1,4 persen.
Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran bertahan di bawah level pra-pandemi pekan lalu karena pasar tenaga kerja mengetat, sementara belanja konsumen meningkat dengan kuat, menempatkan ekonomi di jalur untuk berakhir dengan kuat hingga 2021.
Saham Tesla Inc melonjak 5,8 persen, naik tajam untuk hari kedua setelah kepala eksekutif Elon Musk mengatakan pada Rabu (22/12) bahwa dia "hampir selesai" dengan penjualan sahamnya setelah menjual senilai lebih dari 15 miliar dolar AS sejak awal November.
S&P 500 naik sekitar 26 persen sepanjang tahun ini. Namun, lingkungan untuk ekuitas dapat berubah menuju tahun depan karena Federal Reserve diperkirakan akan mulai menaikkan suku bunga pada tahun 2022.
Sekitar 8 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata harian 11,8 miliar selama 20 sesi terakhir.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021