Jakarta (ANTARA) - Rupiah menguat terhadap dolar AS pada perdagangan pagi, Kamis, ke level tertingginya sejak Maret 2005, terkait dengan terus berlangsungnya aliran modal asing ke obligasi rupiah, para dealer valas menyatakan. Pada pukul 10:37 WIB, rupiah berada di posisi Rp9.355/9.360 atas dolar, dibandingkan dengan Rp9.470/9.475 pada Rabu. "Masih ada penjualan dari dana-dana asing dan masih ada permintaan yang baik bagi obligasi rupiah," kata seorang analis di sebuah bank asing kepada XFN-Asia. Dikatakannya dana-dana asing juga telah mengalir ke pasar saham. Ia menghubungkan aliran modal tersebut pada munculnya kembali kepercayaan terhadap ekonomi Indonesia. "Ada banyak optimisme akibat angka inflasi pada bulan Desember," katanya, menunjuk kepada penurunan tak terduga indeks harga konsumen pada bulan lalu. Melemahnya dolar di pasar regional juga memberikan kontribusi pada penguatan rupiah baru-baru ini, sekalipun bukan itu masalahnya, kata analis tersebut. Menurut pendapatnya, rupiah kemungkinan akan mengalami koreksi pada akhir bulan ini, sehubungan para pedagang boleh jadi mencemaskan data inflasi untuk Januari. Ia memperkirakan rupiah akan stabil pada posisi sekitar Rp9.500 per dolar dan kemungkinan akan mencoba menguat ke level Rp9.200 dalam waktu dekat ini. (*)
Copyright © ANTARA 2006