Dia lebih memilih studinya jangan sampai gagal
Jakarta (ANTARA) - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta menyatakan sudah menerima permintaan pengunduran diri Abdul Aziz sebagai Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta.
Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin, Kamis, mengatakan pihaknya juga sudah mengajukan nama pengganti Aziz ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS.
"Kalau nama, dari dua bulan lalu sudah kami ajukan. Masih rahasia, karena belum ada putusan dari DPP. Nanti kami mendahului keputusan DPP," kata Aziz saat dihubungi di Jakarta.
Aziz sendiri, katanya, telah menyampaikan permintaan pengunduran diri sejak September lalu dengan alasan ingin fokus menyelesaikan studi S2 di Universitas Indonesia.
Untuk pengunduran diri Aziz yang berkaitan dengan pelaporan yang bersangkutan ke Badan Kehormatan (BK) akibat pemberian rekomendasi kecelakaan TransJakarta, DPW PKS menepis kabar tersebut.
"Dia lebih memilih studinya jangan sampai gagal. Komisi B sendiri banyak kader yang bisa menggantikan. Tapi sikap dia di Komisi B tidak ada kaitannya dengan dia akan mengundurkan diri dan apa yang terjadi di sana, kan akan diproses di BK," ucapnya.
Khoirudin juga menuturkan kinerja Aziz sendiri selama memimpin Komisi B sangat baik, namun DPW PKS memaklumi jika yang bersangkutan lebih memilih melepas posisinya sebagai Ketua Komisi B untuk melanjutkan studinya.
Sementara itu, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Ahmad Yani menyebutkan bahwa pihaknya belum mengetahui kabar pengunduran diri Abdul Aziz. Bahkan dia menyebut Abdul Aziz masih tetap dibutuhkan untuk bisa memimpin Komisi B.
"Pak Abdul Aziz tetap kita butuhkan untuk bisa memimpin di Komisi B. Biar supaya dia bisa menjaga tugas-tugasnya dengan baik. Dan supaya DPRD yang lebih baik ke depan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Abdul Aziz mengundurkan diri dari jabatannya, keputusan itu telah diajukan ke kalangan internal PKS sejak dua bulan lalu.
"Ya, saya sudah sampaikan di rapat internal partai sekitar dua bulan lalu, karena sekarang saatnya rolling dan saya ingin fokus di studi saya dulu. Tapi sampai sekarang belum ada respons," kata Abdul Aziz saat dihubungi, Rabu (22/12).
Politikus PKS itu mengaku ingin berfokus menyelesaikan studi S2 dan hendak mempersiapkan Pemilu 2024.
"Sekarang saatnya rolling dan saya ingin fokus di studi saya dulu. Apalagi saya juga menjabat Sekretaris DPW PKS DKI harus menyiapkan partai menjelang pemilu ke depan," ucapnya.
Aziz membantah anggapan bahwa pengunduran dirinya berkaitan dengan pengaduan ke Badan Kehormatan (BK) karena menerbitkan rekomendasi imbas kecelakaan bus TransJakarta berturut-turut tanpa persetujuan seluruh anggota.
"Tidak ada, sampai sekarang saya belum dihubungi oleh BK tentang hal tersebut," tuturnya.
Abdul Aziz dilaporkan anggotanya ke Badan Kehormatan DPRD DKI. Aziz dinilai menerbitkan rekomendasi imbas kecelakaan bus TransJakarta berturut-turut tanpa persetujuan seluruh anggota dengan cara menyebarkannya di grup WhatsApp Komisi B dengan tiga rekomendasi.
Perilaku Aziz akhirnya dinilai otoriter dan tidak bijaksana karena menerbitkan rekomendasi tanpa mengajak diskusi anggotanya hingga didorong agar Aziz dilengserkan dari jabatannya.
Bahkan anggota DPRD DKI Jakarta Ichwanul Muslimin juga mengaku dibentak Aziz saat hendak menanyakan kebenaran rekomendasi itu. Tak hanya itu, dalam laporannya, Ichwanul juga menyebut Aziz mengadakan pertemuan seorang diri bersama Dirut TransJakarta untuk mengklarifikasi soal video direksi TransJakarta nonton tari perut di kafe saat rapat.
Baca juga: Fraksi PKS DPRD DKI tempatkan Achmad Yani sebagai ketua
Baca juga: PKS nilai pemanggilan Anies oleh kepolisian sebagai hal yang wajar
Baca juga: PKS DKI soroti Raperda COVID-19 tak cantumkan belajar di sekolah
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021