Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR Agung Laksono mengatakan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2006 harus memperhatikan kesepakatan yang dicapai antara DPR dan Pemerintah agar arah dan tujuan kebijakan fiskal dapat tercapai sesuai dengan rencana semula. "DPR menilai kebijakan fiskal dalam anggaran negara dapat memberikan kontribusi terhadap target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2006," kata Agung, dalam Rapat Paripurna DPR di Jakarta, Kamis. Menurut Agung, Dewan melihat realisasi sejumlah target APBN Perubahan 2005 tahap kedua yang tidak sesuai dengan UU APBN telah mempengaruhi kecenderungan pelemahan laju pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun. "Memang ketidaktepatan realisasi APBN 2005 dengan target yang ditetapkan dalam APBN Perubahan 2005 tahap kedua tidak melanggar aturan perundangan karena bisa disesuaikan dengan UU tentang Perhitungan Anggaran Negara, namun alangkah baiknya bila target itu tak meleset jauh," katanya. Tidak terealisasinya target APBN 2005, kata Agung, terutama belanja negara tentunya ikut mempengaruhi lambatnya laju perekonomian nasional. DPR, tambah Agung, perlu menekankan bahwa upaya menjaga stabilitas ekonomi makro tetap mendapat perhatian serius dalam satu tahun ke depan dengan terus memperhatikan dinamika ekonomi domestik dan internasional. "Kebijakan ekonomi yang berorientasi pasar, misalnya, sangat membantu sektor swasta untuk lebih berkembang. Untuk itu Pmerintah tidak perlu khawatir berlebihan dalam merumuskan kebijakan ekonomi, khususnya kebijakan moneter yang berdampak langsung pada sektor riil atau dunia usaha," katanya. Instrumen kebijakan moneter bank sentral melalui manajemen Sertifikat Bank Indonesia haruslah berpihak pada pasar, namun senantiasa tetap memperhatikan pergerakan inflasi," demikian kata Ketua DPR. (*)
Copyright © ANTARA 2006