Jakarta (ANTARA) - Pemerintah daerah di wilayah New Delhi, ibu kota India, pada Rabu (22/12) melarang semua pertemuan perayaan Natal dan Tahun Baru karena mencuatnya peningkatan kasus Omicron.

Perintah yang dikeluarkan oleh Otoritas Manajemen Bencana Delhi (DDMA) mengatakan semua acara budaya dan pertemuan lainnya telah dilarang.

Aula perjamuan, kecuali untuk pertemuan, konferensi, pernikahan, dan pameran sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh otoritas tersebut, juga tidak akan diizinkan beroperasi, menurut perintah itu.

Sementara bioskop, teater, dan multipleks diizinkan beroperasi dengan kapasitas tempat duduk 100 persen. Lalu auditorium dan ruang pertemuan hanya dapat menampung hingga 50 persen tamu, lanjut perintah itu.

Pejabat administrasi dan kepolisian distrik telah diarahkan untuk memperketat instrumen penegak hukum guna memastikan bahwa masyarakat mematuhi peraturan jaga jarak sosial dan memakai masker.

Asosiasi perdagangan pasar juga telah diarahkan untuk menolak pelanggan yang masuk tanpa masker.

Seorang tenaga kesehatan memberikan suntikan satu dosis vaksin COVID-19 kepada seorang wanita saat kampanye vaksinasi lantatur di New Delhi, India, pada 27 Mei 2021. (Xinhua/Str

Sejauh ini, 214 kasus COVID-19 varian Omicron telah dilaporkan di India.

Menurut Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India, dari keseluruhan kasus, 90 pasien telah pulih atau dipindahkan.

Delhi melaporkan jumlah kasus varian baru tertinggi, yaitu sebanyak 57 kasus.

Galur Omicron COVID-19, yang dikenal sangat menular, telah memicu alarm kewaspadaan di seluruh dunia.

Pejabat Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India mengatakan dari kasus Omicron yang dilaporkan di negara itu, tidak ada pasien yang melaporkan gejala parah.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2021