"Catatan reservasi tiket per hari ini, belum mencapai separuh dari rata-rata jumlah penumpang yang menggunakan kereta api pada akhir pekan lalu. Kami berharap, masih ada kenaikan penumpang," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta Supriyanto di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, reservasi penumpang kereta api untuk keberangkatan pada Jumat (24/12/2021) tercatat sekitar 3.000 orang dan reservasi tertinggi terjadi untuk keberangkatan Minggu (26/12/2021) yaitu sekitar 4.300 penumpang.
Sedangkan jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi kereta api pada 17-23 Desember cukup banyak bahkan kembali ke kondisi normal yaitu sekitar 13.000 penumpang per hari.
"Mungkin masyarakat masih menunggu apakah akan ada perubahan aturan lagi atau tidak sehingga membeli tiket mendekati hari keberangkatan," katanya.
Penerapan aturan protokol kesehatan untuk penumpang anak-anak berusia 12 tahun ke bawah, lanjut dia, juga menjadi salah satu aspek yang menjadi pertimbangan pelanggan.
Sesuai SE Kementerian Perhubungan Nomor 112 Tahun 2021, penumpang anak-anak berusia di bawah 12 tahun wajib menyertakan hasil negatif PCR.
"Kami memberikan layanan PCR dengan harga Rp195.000 di sejumlah stasiun. Harapannya, bisa mendorong masyarakat untuk tetap menggunakan moda kereta api saat libur akhir tahun," katanya.
Hingga saat ini, Supriyanto menyebut tidak ada calon penumpang yang membatalkan reservasi tiket akibat adanya aturan baru untuk syarat perjalanan dengan kereta api tersebut.
Sebagian besar penumpang, lanjut Supriyanto memesan tiket untuk keberangkatan ke Jakarta. "Sekitar 70 persen memesan tiket ke Jakarta, baru sisanya ke tujuan lain seperti Bandung dan Surabaya," katanya.
Sementara itu, Petugas Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta Evak Nurwahid mengatakan, tren kenaikan penumpang yang menggunakan moda transportasi bus untuk perjalanan libur akhir tahun mulai terlihat sejak akhir pekan lalu.
"Mulai 17 Desember malam sudah mulai ada kenaikan penumpang dibanding hari biasa. Dari sekitar 3.000 penumpang per hari menjadi sekitar 4.000 sampai 4.700 penumpang per hari," katanya.
Jumlah penumpang diperkirakan akan terus meningkat, terutama saat akhir pekan meskipun kenaikan tidak akan terlalu signifikan, yaitu di angka lima persen.
"Meskipun ada kenaikan jumlah penumpang, namun jumlah bus yang masuk ke Giwangan tidak meningkat yaitu sekitar 350-400 bus per hari," katanya.
Sedangkan untuk ketentuan perjalanan yaitu telah menjalani vaksinasi lengkap dan hasil negatif antigen tetap diberlakukan untuk bis jarak jauh yang menempuh perjalanan lebih dari lima jam.
"Untuk penumpang ke Surabaya dan Jakarta akan diperiksa hasil antigen dan vaksin. Sedangkan tujuan lain seperti Purwokerto atau Cilacap biasanya dilakukan pengecekan sampling saja," katanya.
Baca juga: Layanan pemeriksaan PCR hadir di dua stasiun Daop 6 Yogyakarta
Baca juga: Daop 6 Yogyakarta siapkan delapan KA tambahan libur akhir tahun
Baca juga: Yogyakarta siapkan tes acak antigen wisatawan libur akhir tahun
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021