"Pohon-pohon di sekitar rumah warga juga tumbang sehingga membuat warga ketakutan,"
Kupang (ANTARA) - Peristiwa angin kencang dilaporkan menerjang wilayah Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur hingga merusak sejumlah rumah warga di daerah setempat.
"Angin kencang dan hujan deras yang terjadi sekitar 16.30 WITA membuat beberapa rumah warga di sekitar kami atapnya rusak," kata warga Desa Watoone di Pulau Adonara, Bernadus ketika dikonfirmasi dari Kupang, Kamis.
Ia mengatakan kondisi angin yang sangat kencang berlangsung sekitar 10 menit dan setelah itu masih berlangsung hingga lebih dari 30 menit tidak sekencang saat pertama.
Bernadus mengatakan selain menimbulkan kerusakan pada atap rumah, angin kencang juga merubuhkan tenda-tenda yang terpasang di rumah mantan Gubernur NTT almahrum Frans Lebu Raya di Desa Watoone.
"Pohon-pohon di sekitar rumah warga juga tumbang sehingga membuat warga ketakutan," katanya.
Hal senada disampaikan warga Desa Lamablawa, Pulau Adonara, Noven mengatakan angin kencang berserta hujan terjadi cukup lama sehingga menimbulkan kerusakan bagian rumah warga.
"Ada rumah yang jendela dan pintu rusak, ada juga atapnya rusak, tapi saya tidak tahu sampai rumah yang terdampak karena semua orang di desa tidak keluar rumah," katanya.
Ia mengatakan dampak yang paling mengkhawatirkan adalah tumbangnya pohon-pohon seperti kelapa, pepaya, dan lainnya yang berada di sekitar rumah penduduk.
Noven menambahkan selain kerusakan rumah, pasokan listrik di desa setempat juga padam setelah angin kencang tersebut.
Sementara itu Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Agung Sudiono menjelaskan wilayah NTT saat ini dilanda cuaca ekstrem akibat pola sirkulasi siklonik (pusaran angin) terbentuk di Laut Timor-Arafura dan diindikasikan sebagai suspect area bibit siklon tropis.
Ia menjelaskan suspect area yang terindikasi itu bergerak melambat ke arah barat daya menuju selatan NTT atau di perairan utara Australia.
Kondisi ini memberikan dampak pada pertumbuhan awan-awan hujan di NTT sehingga masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai petir/kilat dan angin kencang.
"Kondisi cuaca ekstrem ini diperkirakan akan berlangsung hingga 27 Desember 2021," kata Agung.
Baca juga: BMKG: Waspadai hujan deras serta angin kencang melanda Flores Timur
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi hujan dan angin di Pulau Flores bagian barat
Baca juga: 35 rumah di Kabupaten Sikka rusak diterjang angin kencang
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021