Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia menguat 0,31 persen atau 22,80 poin menjadi 7.387,60 poin
Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia berakhir lebih tinggi pada perdagangan Kamis, didorong saham terkait emas dan keuangan karena sentimen investor membaik setelah dua penelitian menunjukkan bahwa varian Omicron kurang mematikan dibandingkan dengan varian Delta.
Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia menguat 0,31 persen atau 22,80 poin menjadi 7.387,60 poin, ditutup di zona hijau untuk hari ketiga berturut-turut. Indeks acuan naik 0,13 persen pada Rabu (22/12/2021).
Sementara Australia melaporkan lebih dari 8.200 kasus baru, dua studi terpisah di Afrika Selatan dan London menunjukkan risiko rawat inap dari varian Omicron kurang parah dibandingkan dengan varian Delta.
Dikutip dari Reuters, indeks keuangan kelas berat meningkat 0,6 persen, dengan bank "Empat Besar" negara itu berakhir naik antara 0,3 persen dan 0,6 persen.
Penambang emas terangkat 1,3 persen karena logam kuning bersiap untuk kenaikan mingguan kedua berturut-turut. Dacian Gold Ltd dan Tietto Minerals Ltd masing-masing melonjak 8,6 persen dan 7,2 persen.
Penambang yang merupakan sepertiga dari indeks acuan, berakhir 0,3 persen lebih tinggi karena harga logam menguat di tengah kekhawatiran pasokan.
Namun, penambang bijih besi utama Rio Tinto Ltd dan BHP Group masing-masing tergelincir 0,1 persen dan 0,3 persen.
Saham sektor kesehatan menguat 0,5 persen, naik untuk sesi keempat berturut-turut, dengan perusahaan diagnostik Sonic Healthcare di antara pencetak keuntungan teratas.
Henry Jennings, analis senior di Marcustoday Financial Newsletter mengatakan bahwa peningkatan permintaan untuk tes COVID-19 akan baik untuk laboratorium patologi karena orang-orang melakukan perjalanan melintasi negara bagian di sekitar musim festival.
Sektor teknologi adalah satu-satunya hambatan di pasar karena berakhir 0,9 persen lebih rendah, menghentikan kenaikan beruntun tiga hari, dengan WiseTech Global jatuh paling besar.
Perusahaan susu Bega Cheese anjlok 10,3 persen dan merupakan pencetak kerugian terbesar pada indeks acuan setelah memperingatkan bahwa keuntungannya terpukul dari persaingan domestik yang kuat.
Di seberang Laut Tasman, indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru sedikit tergerus 0,02 persen atau 2,51 poin menjadi berakhir di 12.862,71 poin.
Baca juga: Saham Jepang menguat, namun dibayangi kekhawatiran Omicron
Baca juga: Saham Asia naik, dolar melemah, pasar putuskan dampak Omicron terbatas
Baca juga: Saham di Australia menguat didorong oleh bank dan penambang emas
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021