"Banjir kali ini terjadi akibat air hujan yang turun selama dua jam mulai pukul 02.00 WIB tidak tersalurkan dengan baik sebab saluran airnya mampet," ujar Guru SDN Perwira VII, Mimah Fatimah, di Bekasi, Rabu.
Menurut dia, genangan air di lokasi itu terjadi mulai dari lapangan depan Kantor Kecamatan Bekasi Utara hingga ke dalam area sekolah. Air setinggi 60 cm yang menggenangi jalanan menuju enam SD yang berlokasi di sekitarnya menyulitkan lalu lalang murid yang akan bersekolah.
Pantauan ANTARA di lokasi melaporkan, tiga lokal di SDN Perwira VII bahkan tergenang air hingga mengharuskan siswanya diungsikan ke ruang kelas VI di lantai dua. Meskipun banjir, kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung.
"Soalnya tidak ada izin untuk meliburkan siswa. Lagipula masih bisa ditampung di ruangan yang aman, walau harus berdesakan dengan siswa lainnya," katanya.
Banjir seperti ini, kata Mimah, sudah sering kali terjadi sejak tahun 2005. Oleh karenanya siswa dan orang tua pun sudah terbiasa dengan kondisi ini. Para siswa justru tampak menikmati genangan air di pelataran, jalan-jalan, dan lapangan sepakbola untuk bermain-main saat waktu istirahat tiba.
"Dulu banjirnya pernah lebih parah daripada sekarang. Genangan air lebih tinggi sampai kami harus meliburkan murid. Namun hingga saat ini perhatian pemerintah belum terlihat. Tidak ada upaya pelebaran saluran air sebagai langkah penanganan. Atau setidaknya upaya peninggian tiga lokal sekolah kami yang kerap terendam," katanya.
Dikatakan Mimah, genangan air juga terjadi di sejumlah akses jalan menuju SDN Perwira I, II, IV, V dan VI. Namun, air di sekolah itu hanya menggenangi badan jalan menuju sekolah.
(ANTARA/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011