Singapura (ANTARA News/AFP) - Harga minyak turun di perdagangan Asia, Rabu, karena permintaan energi Amerika Serikat lebih lemah dan pedagang mengunci keuntungan dari kenaikan hari sebelumnya, kata analis.

Kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Juli, turun 97 sen menjadi 98,62 dolar AS per barel, sementara minyak mentah "Brent North Sea" untuk bulan yang sama merosot 1,00 dolar AS menjadi 111,53 dolar AS di sore hari.

"Investor mungkin akan mengambil keuntungan karena mendekati akhir pekan panjang di pasar AS," kata Ker Chung Yang, analis komoditas Phillip Futures di Singapura, sehubungan dengan hari libur umum pada Senin untuk menandai "Memorial Day".

Ker mengatakan kurangnya persediaan minyak mentah AS, mencerminkan permintaan energi lebih lemah, membantu mendorong harga turun. AS adalah negara konsumen minyak terbesar di dunia.

Data American Petroleum Institute (API) menunjukkan persediaan minggu lalu jatuh kurang dariyang diperkirakan pasar.

Namun analis mengatakan bahwa harga tetap pada tren naik, sebagian karena berlanjutnya gejolak di wilayah produsen minyak mentah Timur Tengah dan Afrika Utara.

Goldman Sachs memperkirakan minyak Brent akan mencapai 130 dolar AS per barel selama 12 bulan berikutnya.

"Sedangkan risiko penurunan jangka pendek tetap karena pasar minyak menegosiasikan perlambatan dalam laju pertumbuhan ekonomi dunia, kami percaya bahwa pasar akan terus memperketat tingkat kritis pada 2012, mendorong harga minyak jauh lebih tinggi untuk menahan permintaan," katanya.

Morgan Stanley juga menaikkan perkiraan 2012 menjadi 130 dolar AS per barel, dari 105 dolar AS, memprediksi ketatnya pasokan yang disebabkan oleh hilangnya produksi di Libya, di mana serangan udara NATO membantu pemberontak mencoba untuk mengusir orang kuat Moamar Kadhafi. (*)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011