kami besok akan melanjutkan pembahasan persoalan minyak goreng
Solo (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima menyoroti tingginya harga komoditas minyak goreng di tengah stabilnya harga bahan pokok yang lain.
"Ini sektor yang mengagetkan adalah minyak goreng, yang biasanya hanya Rp11.000/liter bisa sampai Rp20.000/liter," katanya usai kegiatan Sosialisasi Peran Penting CSR BUMN di Masyarakat di Solobaru, Rabu.
Ia mengatakan skenario yang dilakukan beberapa waktu lalu untuk menyikapi kenaikan harga tersebut adalah dengan menggunakan iuran sawit hingga kewajiban pasok domestik atau domestic market obligation (DMO).
"Namun kami besok akan melanjutkan pembahasan persoalan minyak goreng," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, penyebab naiknya harga minyak goreng karena harga sawit di pasar dunia yang tinggi sehingga ada kecenderungan produsen CPO melakukan ekspor.
"Oleh karena itu, perlu diberlakukan kebijakan DMO," katanya
Secara keseluruhan, dikatakannya, harga bahan pokok yang lain cenderung stabil jelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Salah satunya telur ayam yang saat ini harganya mulai mengalami penurunan di angka Rp22.000/kg dari Rp25.000-26.000/kg.
Menurut dia, stabilnya harga sebagian besar bahan kebutuhan pokok tersebut salah satunya dipengaruhi oleh masih rendahnya permintaan dari masyarakat.
"Pembatasan mobilitas PNS, TNI, BUMN yang tidak boleh keluar kota saat libur Natal dan tahun baru juga menyebabkan lonjakan konsumsi tidak begitu tinggi saat ini," katanya.
Baca juga: Legislator: Perlu regulasi jamin stabilisasi harga minyak goreng
Baca juga: Kebijakan kewajiban pasok domestik bisa atasi harga minyak goreng
Baca juga: Mendag imbau industri bantu pemerintah kendalikan harga minyak goreng
Baca juga: Pelaku UKM Kota Malang berharap ada operasi pasar minyak goreng
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021