Data penjualan perumahan Amerika yang merosot merupakan faktor yang mendorong pelaku asing melepas saham di bursa New York yang diikuti pelaku lokal menjual saham di BEI.
Jakarta (ANTARA News)- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonensia (BEI), Rabu siang, melemah mengikuti merosotnya saham-saham di Wall Street akibat kekhawatiran pelaku asing terhadap ekonomi Amerika.

Data penjualan perumahan Amerika yang merosot merupakan faktor yang mendorong pelaku asing melepas saham di bursa New York yang diikuti pelaku lokal menjual saham di BEI, kata Analis PT Millenium Danatama Sekuritas, Ahmad Riyadi di Jakarta, Rabu.

Indeks BEI turun 15,455 poin atau 0,41 persen menjadi 3.770,484 dan indeks LQ-45 berkurang 3,140 poin atau 0,14 persen menjadi 670,425.

Ahmad Riyadi mengatakan, faktor positif masih mendominasi pasar saham Indonesia yang terjadi sejak akhir pekan lalu.

Indeks BEI merosot hingga jauh dibawah angka 3.800 poin karena aksi lepas saham yang berlanjut terjadi, ucapnya.

Aksi lepas saham itu, menurut dia terutama terjadi pada saham perbankan, seperti Mandiri dan BRI, kemudian diikuti saham besar, Astra Internasional.

Saham Bank Mandiri turun Rp100 menjadi Rp7.100 dengan volume transaksi mencapai 8,51 juta unit senilai Rp17,27 miliar dan saham Bank BRI turun Rp50 menjadi Rp6.150 dengan volume transaksi mencapai 14,32 juta unit senilai Rp528,31 miliar.

Saham lainnya yang juga terpuruk antara lain Astra Agro Lestari melemah Rp450 menjadi Rp22.900, saham Auto melemah Rp2560 menjadi Rp15.850, saham United Tractor berkurang Rp200 menjadi Rp21.950, dan saham Bukit Asam melemah Rp150 menjadi Rp21.100.

Menurut dia, indeks akan dapat menguat lagi, karena faktor positif pasar akan muncul lagi terutama dari luar.

Karena Indonesia dinilai masih merupakan pasar unggulan yang memberikan dampak positif terhadap pasar.

Ekonomi Indonesia yang tumbuh sebesar tujuh persen merupakan tempat investasi yang menarik bagi asing, ucapnya.

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011