Jakarta (ANTARA) - China telah mengembangkan rantai industri lengkap untuk Sistem Satelit Navigasi BeiDou (BDS), menurut Kantor Navigasi Satelit China (China Satellite Navigation Office/CSNO).

BDS telah menjadi konstelasi global dalam operasi yang stabil. Saat ini, 45 satelit BDS di orbit beroperasi dan dalam kondisi mekanis yang baik, yang memastikan pengembangan berkelanjutan dari rantai industri tersebut, kata CSNO.

China mengembangkan rantai industri lengkap untuk BDS dengan sejumlah terobosan inovatif dalam berbagai produk dasar BDS seperti cip dasar, modul, papan, dan antena, serta lompatan pengembangan dalam kinerja dan aplikasi skala besar.

China secara resmi mengoperasikan BDS pada 31 Juli 2020, menyediakan layanan sistem BDS-3 baru bagi para pengguna global.

Cip untuk Sistem Satelit Navigasi BeiDou-3 terlihat di Pameran Industri Internasional China di Shanghai, China timur, pada 15 September 2020. (Xinhua/Ding Ting)Foto dari udara yang diabadikan pada 19 April 2019 ini menunjukkan mesin penyemai benih nirawak yang dilengkapi dengan sistem satelit navigasi Beidou yang beroperasi di sebuah ladang kapas di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut. (Xinhua/Wang Fei)

BDS yang dikembangkan China saat ini beroperasi bersama tiga sistem lainnya, yakni GPS milik Amerika Serikat, Galileo milik Uni Eropa, dan GLONASS milik Rusia.

BDS dapat menyediakan layanan yang beragam dan fungsi yang andal. Secara global, sistem ini dapat menyediakan layanan penentuan posisi, navigasi, dan waktu (PNT), komunikasi pesan global, serta pencarian dan penyelamatan internasional.

Di kawasan Asia-Pasifik, layanannya mencakup komunikasi pesan singkat regional, penentuan posisi titik presisi (precise point positioning/PPP), augmentasi berbasis satelit, dan augmentasi berbasis darat.

Pada 2020, total nilai outputindustri layanan navigasi dan penentuan posisi satelit China mencapai 403,3 miliar yuan (1 yuan = Rp2.250), naik 16,9 persen dibandingkan volume pada 2019.

Sejak penyelesaian dan pengoperasian BDS, aplikasi berbasis BDS yang inovatif telah diintegrasikan ke dalam industri dan pasar konsumen massal, melayani beragam bidang termasuk telekomunikasi, transportasi, penerbangan sipil, bantuan dan mitigasi bencana, pertanian, dan kehutanan.

Penerapan sistem augmentasi berbasis darat BDS di ponsel pintar (smartphone) dapat memungkinkan penentuan posisi dengan tingkat akurasi hingga satu meter.

Hampir 80 persen smartphone yang mulai digunakan pada paruh pertama 2021 di China telah mendukung BDS.

BDS memberdayakan sektor transportasi dengan berperan dalam mengurangi insiden kecelakaan lalu lintas besar dan mempercepat transportasi cerdas. Pada 2020, sistem BDS telah dipasang di lebih dari 7 juta kendaraan.

Foto dari udara yang diabadikan pada 19 April 2019 ini menunjukkan mesin penyemai benih nirawak yang dilengkapi dengan sistem satelit navigasi Beidou yang beroperasi di sebuah ladang kapas di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut. (Xinhua/Wang Fei

BDS membuat pertanian lebih cerdas dan efisien dengan menghemat biaya tenaga kerja. Ada lebih dari 45.000 unit sistem kemudi otomatis berbasis BDS yang dipasang pada mesin pertanian di seluruh China.

Sistem ini juga melindungi kehidupan dan properti warga dengan menyediakan data dinamis waktu nyata (real time) untuk pengambilan keputusan. Dalam upaya melawan pandemi COVID-19, BDS berperan dalam pengendalian pergerakan personel, pembangunan infrastruktur, serta distribusi pasokan dengan kendaraan nirawak.

Produk-produk dasar terkait BDS telah diekspor ke lebih dari separuh negara dan kawasan di seluruh dunia, melayani pembangunan sosial ekonomi mereka di berbagai bidang seperti pertanian presisi, pelabuhan pintar, dan konfirmasi hak atas tanah, demikian menurut CSNO.

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021