Komandan Lanudal Juanda, Supranyoto, ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya mengetahui ada ancaman bom dari sebuah faksimile yang dikirim ke pihak Bandara Juanda.
"GM Angkasa Pura I menelepon kami, kalau ada fax ancaman bom. Di fax itu mencantumkan info bahwa dua pesawat Garuda tujuan Surabaya-Jakarta akan diledakkan. Kemudian kami melakukan penyisiran, semua anggota bergerak di areal penumpang dan cargo," katanya menegaskan.
Dalam penyisiran tersebut, ditemukan tiga bungkusan yang dicurigai berisi bahan peledak di ruang tunggu G-8, dan ternyata setelah dilakukan pemeriksaan, satu bungkusan berisi jelly, benda yang positif diduga sebagai bahan peledak.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pesawat Garuda yang akan terbang ke Jakarta kemudian diperiksa lagi di appron khusus (tempat pengasingan) untuk menjaga hal-hal yang tak diinginkan.
"Kebetulan yang akan take off GA-313, sehingga pesawat Garuda itu dibawa ke tempat yang disiapkan untuik pengamanan, kalau terjadi pembajakan atau teror. Kemudian penumpang yang sudah boarding diperiksa kembali dan diturunkan dari pesawat.
"Sempat ditemukan seorang penumpang membawa serbuk. Tetapi, setelah diperiksa ternyata serbuk itu adalah bahan-bahan jamu, sehingga dinyatakan penumpang aman, tidak ada yang membawa barang yang membahayakan," katanya.
Ia mengemukakan bahwa semua pesawat Garuda yang ada di Juanda saat ini diperiksa kembali dan pemeriksaan terhadap penumpang dilakukanlebih ketat lagi.
Sementara itu, GM Angkasa Pura Bandara Juand, Dwikora, mengatakan bahwa pesawat GA-313 jurusan Surabaya-Jakarta yang sempat diperiksa sudah dinyatakan aman dan dapat melanjutkan penerbangan ke Jakarta. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011