Shanghai (ANTARA) - Saham-saham China beragam pada akhir perdagangan Rabu, setelah seorang perencana senior negara itu meyakinkan bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia itu akan mampu menjaga pertumbuhan stabil.
Indikator utama Bursa Efek Shanghai, Indeks Komposit Shanghai turun tipis 0,07 persen atau 2,51 poin menjadi menetap di 3.622,62 poin, dan indeks saham unggulan CSI300 sedikit menguat 0,02 persen atau 0,97 poin menjadi 4.914,45 poin.
Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China ditutup 0,70 persen atau 102,35 poin lebih tinggi menjadi menetap di 14.791,33 poin.
Omset gabungan saham yang dicakup oleh Indeks Shanghai dan Shenzhen mencapai 1,062 triliun yuan (sekitar 166,71 miliar dolar AS), sedikit naik dari satu triliun yuan pada hari perdagangan sebelumnya.
Baca juga: Saham di China menguat, indeks Shanghai terdongkrak 0,21 persen
Saham-saham yang terkait dengan pengobatan tradisional China dan metaverse membukukan kinerja yang kuat, sementara saham-saham yang terkait dengan real estat dan pembangkit listrik tegangan sangat tinggi memimpin kerugian.
Sementara itu Indeks ChiNext yang melacak saham perusahaan-perusahaan sedang berkembang atau perusahaan rintisan (start-up) di papan perdagangan bergaya Nasdaq China, naik 0,55 persen menjadi ditutup pada 3.368,70 poin.
"Dengan sikap kebijakan yang jelas bergeser dari pengetatan berlebihan ke pelonggaran, kami pikir siklusnya juga berubah dari penurunan kecil menjadi kenaikan di China," tulis analis Morgan Stanley dalam catatan penelitian pada Selasa (21/12/2021).
China harus mengevaluasi kemungkinan dampak kebijakan pada pertumbuhan sebelum implementasi, dan "berhati-hatilah" dalam meluncurkan kebijakan yang memiliki efek kontraksi, Ning Jizhe, Wakil Kepala Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Rabu.
Baca juga: Saham China ditutup berbalik naik, Indeks Shanghai bangkit 0,88 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021