Permen tongkat
Pada tahun 1670, seorang choirmaster di Cathedral of Cologne tidak dapat mencegah anggota paduan suara berbicara selama latihan untuk presentasi Nativity Scene yang akan datang, jadi dia ingin membagikan peppermint stick (suguhan populer saat itu) untuk membuat mereka sibuk masing-masing.
Dia meminta pembuat permen setempat untuk membengkokkannya menjadi bentuk kait gembala, untuk mengingatkan anak-anak bahwa Yesus adalah "gembala yang baik" yang menjaga kawanannya tetap aman. Permen berbentuk tongkat ini tersebar di seluruh Eropa, dan masih digunakan sampai sekarang.
Baca juga: Tujuh hidangan Natal khas keluarga Indonesia
Pohon Natal
Pohon Natal menjadi simbol yang paling khas dalam perayaan Natal. Simbol ini bermula dari cerita Martin Luther yang pergi berjalan-jalan di hutan pada suatu malam dan terpesona oleh keindahan bintang-bintang yang menembus pepohonan.
Dia kemudian memotong satu, membawanya pulang, dan menghiasinya dengan lilin untuk menciptakan kembali pemandangan tersebut untuk keluarganya. Idenya menyebar, dan sekarang Natal kurang lengkap tanpa pohon cemara, baik yang asli ataupun tiruan.
Bintang di ujung pohon Natal
Banyak orang menghiasi pohon Natal mereka dengan bintang yang bersinar, dan yang lainnya menggabungkan desain ke dalam dekorasi mereka dengan cara lain.
Bintang itu mungkin salah satu simbol Natal yang tertulis di alkitab. Ini mewakili bintang yang muncul di langit setelah Yesus lahir, yang kemudian memimpin Tiga Orang Majus untuk mengunjunginya di Betlehem.
Bintang tersebut juga mengingatkan orang Kristen untuk mengikuti Yesus seperti cahaya penuntun mereka sendiri.
Kaus kaki Natal
Orang-orang telah menggantung kaus kaki mereka di dekat cerobong asap dengan hati-hati setidaknya sejak tahun 1800-an, dan tidak ada yang tahu pasti bagaimana awalnya.
Kisah paling populer mengatakan bahwa seorang lelaki tua khawatir tentang masa depan ketiga putrinya, karena dia tidak punya cukup uang untuk memberi mereka mahar pernikahan yang bagus.
Santo Nikolas rupanya mendengar tentang penderitaan mereka dan ingin membantu tetapi tahu bahwa pria itu tidak akan menerima amal. Sebagai gantinya, lewat cerobong asap pria tua tersebut, Santo Nikolas memasukkan emas ke masing-masing kaus kaki anak perempuan, yang digantung di dekat perapian.
Lampu kelap-kelip
Natal datang pada saat musim dingin dan gelap di sebagian besar dunia, jadi mendekorasi dengan lampu yang mencerahkan menjadi masuk akal tanpa perlu memikirkan artinya.
Bagi orang Kristen, lampu melambangkan status Yesus sebagai Terang Dunia, dan cara Dia datang untuk menyelamatkan orang dari kegelapan.
Baca juga: 10 rekomendasi lagu K-pop untuk menemani Natal
Baca juga: SMS ucapan "Merry Christmas" pertama di dunia terjual Rp1,6 miliar
Baca juga: Lima lagu pilihan untuk warnai kehangatan Natal
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021