Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat (AS) menilai sekaligus memperingatkan Iran bahwa pihak Teheran tidak akan lepas dari pengaduan ke Dewan Keamaan PBB, jika Republik Islam itu melanjutkan pengembangan nuklirnya yang melampaui batas. Pemerintah Presiden George W. Bush hari Selasa mengatakan, pihaknya menjalin "kontak dekat" dengan mitranya termasuk Inggris, Jerman dan Prancis, dan membahas tanggapan atas pemindahan segel PBB oleh Iran dari peralatan yang digunakan di fasilitas nuklirnya. "Jika rejim di Iran tetap melanjutkan langkah itu, tidak ada pilihan lain kecuali masalah tersebut dibawa ke Dewan Keamanan," kata juru bicara Gedung Putih, Scott McClellan, kepada para wartawan. Saat ini, tambah McClellan, AS "mengadakan kontak dengan negara Eropa dan negara lain tentang cara-cara melangkah ke depan" di Badan Energi Atom Internasional (IAEA). McClellan mengatakan, Bush saat ini tidak ingin melancarkan serangan terhadap Iran untuk mencegah Teheran memperoleh senjata nuklir, namun menambahkan pilihan militer tetap berada di tangan. Ia juga mengingatkan para wartawan mengenai banyak pernyataan soal masalah itu oleh Bush. Selain itu, menurut dia, pemerintah Bush bekerja sama dengan komunitas internasional untuk menyelesaikan masalah tersebut lewat cara diplomatik dan damai dan akan terus melakukan hal tersebut. Pemerintah AS tidak mengatakan apakah pembicaraan tersebut terfokus pada penyelenggaraan pertemuan darurat IAEA, badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Washington juga tidak mengatakan apakah AS akan melepaskan bebannya di balik usahanya membujuk Dewan Keamanan mengambil langkah tersebut setelah dua tahun perundingan yang dipimpin Eropa tidak membuahkan hasil untuk membujuk Iran tidak melakukan pengayaan uranium. "Saya pikir kami memasuki periode aktivitas diplomatik yang kuat tentang masalah itu," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS yang menolak disebut namanya. Ia menimpali, "Ada pembicaraan yang semangat di tingkat dirjen politik, dan saya mengharapkan akan ada lagi pembicaraan pada tingkat menteri." Setelah memindahkan segel pada peralatan di fasilitas nuklir Natanz, wilayah tengah Iran, Teheran memperlihatkan tekadnya untuk paling tidak sebagian melanjutkan aktivitas pengayaan uranium. Namun, pihak negara Barat mungkin kini yakin bahwa Iran tidak terbuka tentang aktivitasnya. Itulah cara negara-negara Barat yang selama beberapa bulan menekan Iran lewat penafsirannya tentang keputusan pemindahan segel tersebut. Gregory Schulte, dubes AS untuk IAEA, sebelumnya mengatakan bahwa Iran "mengambil langkah lain dengan sengaja ke arah pengayaan uranium," proses untuk menghasilkan bahan bom nuklir. "Lewat pemindahan segel itu, para pemimpin Iran memperlihatkan penghinaan terhadap kecemasan internasional dan penolakanya terhadap diplomasi global," kata Schulte dalam pernyataannya. Baik Gedung Putih maupun jubir Deparlu SS menyebut "eskalasi yang serius" terhadap langkah Iran itu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006