"Siapapun yang dimainkan harus diakui kita kalah sedikit dengan ganda putra Malaysia, Koo Kean Keat/Tan Boon Heong," kata Herry IP di sela6sela menunggui latihan pemain di Badmintinton Training Center Qingdao, China, Selasa.
Indonesia membawa empat pemain ganda putra, yaitu Alvent Yulianto, Hendra Aprida Gunawan, Muhammad Ahsan, dan Bona Septano. Pasangan Bona/Ahsan dimainkan saat tim Indonesia mengalahkan Rusia pada hari pertama penyisihan grup B.
Ia mengatakan, untuk mengatasi kekalahan yang sedikit tersebut dirinya akan memanfaatkan kelemahan yang ada pada ganda Malaysia tersebut karena meraka pasti memiliki kelemahan.
Ia menjelaskan, pasangan ganda Malaysia biasanya tampil bertahan terlbih dulu kemudian baru mengangkat bola ke atas untuk diserang lawan. "Mereka memiliki pertahanan yang kuat," katanya.
Kemudian, lanjut dia, mereka baru melancarkan serangan balik kepada lwannya. "Saya mengingatkan pemain saat menyerang jangan sampai terlalu frontal tetapi dengan irama," katanya menegaskan.
Ketika ditanya pemain yang cocok dengan gaya permainan ganda Malaysia, dia mengatakan, itu merupakan bagian dari strategi timnya sehingga tidak perlu disebutkan sekarang ini. "Yang jelas semua pemain yang dibawa cocok untuk menghadapi ganda Malaysia," katanya.
Ia menambahkan, saat melawan Malaysia, timnya harus bisa mengambil kemenangan dari tiga partai, yaitu tunggal putri, ganda putri, dan campuran.
Kalau untuk tunggal putra, baik Simon Santoso maupun Dionysius Hayom Rumbaka bakal kesulitan untuk membendung pebulu tangkis peringkat pertama dunia, Lee Chong Wei.
Kalau untuk ganda putra, kata dia, sebenarnya kalah tipis tetapi harus bisa memanfaatkan kelemahan yang ada pada ganda Malaysia.
Pertandingan antara Indonesia melawan Malaysia Rabu (25/5) merupakan pertandingan untuk menentukan juara grup karena keduanya sudah menang sekali yaitu atas Rusia (masing-masing dengan angka 4-1). Juara grup tidak tetap pada posisinya sedangkan runner up grup akan diundi untuk menentukan lawannya.(*)
(T.H015/F002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011