YLKI: Perbankan Kerap Dikeluhkan Konsumen

... dalam 10 tahun memang ada tren peningkatan pengaduan konsumen dalam kasus perbankan tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain.

Jakarta (ANTARA News) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan bahwa masalah-masalah terkait perbankan menduduki posisi tiga besar yang diadukan konsumen ke lembaga itu.

"Saat ini, kasus perbankan masuk tiga besar masalah yang diadukan ke YLKI," kata anggota Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, dalam diskusi perlindungan dan pengawasan nasabah bank berkaca pada kasus Bank Mega di Jakarta, Selasa.

Tulus menyebutkan, dua masalah terbesar yang diadukan ke YLKI adalah terkait pelayanan publik yaitu pelayanan air bersih dan listrik.

Menurut dia, dalam 10 tahun memang ada tren peningkatan pengaduan konsumen dalam kasus perbankan tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain.

Menurut Tulus, tingginya pengaduan dalam bidang perbankan menunjukkan lemahnya perlindungan nasabah bank.

Penyebab lemahnya perlindungan antara lain tidak jelasnya informasi mengenai produk perbankan kepada nasabah, adanya kontrak yang tidak adil antara bank dengan nasabah, dan tidak adanya akses pengaduan nasabah, serta adanya kemungkinan persaingan tidak sehat antar bank.

Tulus mencontohkan, ketika ada masalah di Bank IFI, nasabah tidak diberikan informasi produk yang ditawarkan di mana nasabah mendapat "cash back" ketika menyimpan dana di bank itu.

"Ini menyebabkan calon nasabah tergiur padahal setelah itu nasabah tidak mendapat penjaminan dari pemerintah," katanya.

Terkait kontrak yang tidak adil, Tulus menyebutkan, bank sudah membakukan kontrak-kontrak dengan nasabah sehingga tidak ada pilihan lain bagi calon nasabah.

Sementara terkait akses pengaduan, hingga saat ini tidak jelas nasabah jika menghadapi masalah harus mengadu ke Bank Indonesia atau bank selaku operator.

"Sedangkan mengenai adanya kompetisi tidak sehat, hal itu bukan hal yang tidak mungkin melihat jumlah bank di Indonesia yang mencapai sekitar 120-an bank," kata Tulus. (A039/B012)

(ANTARA)

3 Januari 2012

Selamat sore, Saya adalah pemegang credit card HSBC, dimana pada saat pertama saya ditipu outsourcing nya HSBC untuk menanda tangani permohonan pembukaan credit card HSBC, pada saat credit card dikirimkan saya sudah protes ke HSBC pada saat tagihan ke-3 tetapi tak ditanggapi, kejadian ini sudah lebih dari 5 tahun, setiap tahun saya dikirimin tagihan yang tak jelas, kadang ada kadang tidak, setelah menumpuk banyak baru nongol tagihannya, 2 tahun lalu saya sudah minta dimatiin saja kartu itu, tetapi tak mati-mati dan selalu timbul tagihan tanpa saya memakainya, bahkan tahun lalu saya sudah mengultimatum HSBC kalau tak dimatikan saya akan lapor ke polisi atas penipuan yang dilakukan, tetapi bagian pelayanan HSNC mengatakan kalau tagihan lunas dan tak dipakai lagi akan mati sendirinya, tetapi tahun ini datang lagi tagihan tak jelas.Saya terus terang sangat khawatir kena blacklist BI, bagaimana kita harus menutup rekening bank yang merampok nasabahnya ini?Melalui kolom ini saya mohon bantuan YLKI dapat membantu saya menutup credit card saya di HSBC. Dan apakah pemerintah kita tidak mempunyai alat hukum untuk menghukum Bank yang akal-akalan menipu nasabahnya.. ? Saya benar-benar dirugikan, terganggu,khawatir dan kesakitan karena tindakan HSBC ini. Terima kasih banyak kepada YLKI apabila dapat membantu saya, ataupun pembaca lain yang dapat membantu saya. Masalah ini kecil kalau saya tak sakit, tetapi dalam keadaan sakit dan kesulitan jalan saya benar-benar terganggu secara fisik maupun moral oleh tindakan HSBC ini.

0 0 Balas LaporkanHapus
1 Juni 2011

Slmt siang, kami ada pengalaman : kami mengambil kredit untuk usaha yang sudah berjalan 10 bln dan selalu tepat waktu pada saat angsuran, kemudian kami hendak melunasinya namun setelah kami tanya berapa lagi sisa kredit yang harus kami lunasi TERNYATA kami harus bayar lebih dari pengambilan kredit kami yang sudah kami angsur 10 bulan berjalan, kami mengambil di Bank Swasta yang ada nama SYARIAH...mohon kami di berikan penjelasannya.....

0 0 Balas LaporkanHapus
1. 13 Juni 2011
  
  saya juga punya kasus sebaliknya, keluarga saya sedang kena tipu
  
  0 0 LaporkanHapus