London (ANTARA News) - Sampai saat ini, tercatat 601 warga Indonesia (WNI) telah berhasil dievakuasi dari Libya ke Tunisia sehari setelah memperpanjang Posko Evakuasi WNI Libya di Kota Jerba, pada Sabtu lalu.
KBRI Tunis kembali mengevakuasi empat TKW dari Libya yaitu Maripah BT Tarbri Tarmad (26) dari Cirebon, Marsiti Asria (37) dari Serang, Raniah BT Carsidi Sarjim (26) dari Indramayu dan Watini BT Warta (28) dari Cirebon.
KBRI Tunis dalam keterangan persnya yang di terima Antara London, Selasa menyebutkan keempat TKW tiba di pintu perbatasan Ras Jedir pada siang hari. Yang sebelumnya ditampung selama satu-dua hari di KBRI Tripoli.
Dengan mengkoordinasikan perjalanan menuju perbatasan dengan pemilik gedung KBRI Tripoli yang selama ini secara aktif membantu proses evakuasi WNI dari Libya.
Di antara hal yang menjadi pertimbangan utama dalam pemberangkatan dari KBRI Tripoli menuju perbatasan adalah antisipasi keamanan selama dalam perjalanan dan antisipasi persoalan dokumen keimigrasian di pintu keluar Libya.
Keempat TKW kemudian diantar menuju perbatasan pada pagi Sabtu, dimana sudah menunggu petugas dari Tim Evakuasi KBRI Tunis yang akan menguruskan proses imigrasi mereka.
Selain empat TKW tersebut, petugas Tim Evakuasi juga mencatat keluarnya Saida Binti Kadi, (27) dari Indramayu. Saida masuk ke Tunisia lewat Ras Jedir bersama majikannya, Ali Elnass, yang akan mengungsi ke Kairo.
Pada masa-masa awal proses evakuasi darat juga telah ada empat orang TKW lainnya yang masuk ke Tunisia bersama majikan dan kemudian mengungsi ke Kairo.
Hingga saat ini, menurut data yang ada, tercatat 601 WNI telah meninggalkan Libya melalui Tunisia, dimulai dengan kedatangan rombongan TKI Ranhill pada tanggal 25 Februari 2011.
Selama proses evakuasi WNI dari Libya ini, kedatangan massal WNI eks Libya ke Tunisia terjadi dua kali, yaitu pada masa awal evakuasi.
Dalam dua evakuasi massal tersebut, 468 WNI berhasil diterbangkan dari Libya menuju Tunisia dengan dua pesawat Tunis Air yang dicarter oleh KBRI Tunis.
(ZG)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011