Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI), Kalimantan Utara (Kaltara), akan menggarap industri masa depan dengan pemanfaatan teknologi.

Dalam acara groundbreaking KIPI di Ranah Kuning, Kabupaten Bulungan, Kaltara, Selasa, Luhut mengatakan Indonesia akan membuat dua kriteria industri yang akan berkembang di wilayah industri hijau ini.

Pertama, industri diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dari kekayaan bahan mentah yang dimiliki. Nilai tambah tersebut akan semakin tinggi dengan diproses melalui sumber energi baru terbarukan yang dimiliki. Kedua, industri yang dibangun dapat menempatkan Indonesia pada posisi kunci dalam pemanfaatan teknologi ke depannya.

Baca juga: Presiden Jokowi mulai pembangunan kawasan industri hijau Kaltara

"Kami menyebutnya future industries (industri masa depan). Oleh karena itu, industri baterai yang akan dibangun di sini nantinya tidak hanya berbasis nikel, tetapi juga non nikel. Kita juga akan membangun pabrik solar panel dan precision engineering manufacturing facility," katanya dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Kawasan industri hijau itu rencananya akan dibangun teknologi terkini, seperti pembangunan pabrik alumunium smelter untuk mempercepat hilirisasi dan mendukung sektor pembangunan di Indonesia.

Kawasan itu juga dapat dimanfaatkan dalam perkembangan pembangunan new energy battery yang dapat mendukung program pemerintah dalam meningkatkan penurunan emisi pada 2030 melalui penggunaan kendaraan listrik.

Baca juga: Luhut ungkap alotnya proses pengembangan KIPI Kaltara

Nantinya kawasan tersebut akan memiliki luas mencapai 30 ribu hektare setelah melalui beberapa tahap pengembangan. Pembangunan kawasan sendiri dapat terlaksana berkat kerja sama besar antara Indonesia dengan China serta Uni Emirat Arab (UEA).

Ada pun rencana pembangunan fasilitas di kawasan ini, yaitu pembangunan pelabuhan, bandara, hotel dan akomodasi karyawan.

Luhut juga mengaku telah berkoordinasi dengan Pemprov Kaltara dan Pemkab Bulungan agar dapat dibangun Balai Latihan Kerja (BLK) untuk mempersiapkan sumber daya manusia bagi pembangunan kawasan industri hijau itu.

PT KIPI juga telah berkomitmen untuk membangun Politeknik guna mendidik SDM lokal untuk bekerja di wilayah itu.

"Hal ini penting karena jumlah penyerapan tenaga kerja pada saat proses konstruksi bisa mencapai 100 ribu dan kemudian akan turun menjadi 50-60 ribu pada saat proses operasi," tambahnya.

Luhut juga berharap agar investor juga turut mengajak mitra lokal, baik pengusaha nasional dan daerah dalam pengembangan kawasan.

Dengan demikian, ada transfer teknologi sehingga bisa turut membangun kapasitas industri nasional secara keseluruhan.

Ia juga meminta pelibatan UMKM di daerah sehingga pelaku UMKM juga dapat merasakan hasil pembangunan di wilayah yang diklaim sebagai kawasan industri hijau terbesar di dunia itu.

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021