Aksi tanam pohon dipetakan khususnya untuk daerah-daerah risiko tinggi kemungkinan terjadinya tanah longsor

Mojokerto (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, bergerak melakukan penanaman 1.400 bibit pohon sebagai salah satu usaha mitigasi dan pencegahan bencana longsor.

Kepala Pelaksana BPBD Mojokerto Yoie Afrida Soesetyo Djati di Mojokerto, Selasa, mengatakan aksi tanam pohon dipetakan di daerah-daerah rawan risiko bencana longsor.

"Aksi tanam pohon dipetakan khususnya untuk daerah-daerah risiko tinggi kemungkinan terjadinya tanah longsor," ujarnya di sela aksi tanam pohon di Desa Dilem Kecamatan Gondang.

Baca juga: Pemkot Mojokerto dan Ok Oce Ina Group sepakat pulihkan ekonomi

Ia mengatakan tanaman tersebut di antaranya pohon-pohon produktif seperti durian, alpukat dan pete sebagai penguat lahan tanah.

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati pada arahannya mengatakan bahwa mitigasi bencana sangat penting sebagai langkah preventif.

Ia ingin usaha ini turut melibatkan semua komponen mulai dari pemerintah, masyarakat, dunia pendidikan dan perindustrian.

Baca juga: Mojokerto normalisasi sungai cegah banjir bandang

Baca juga: Kota Mojokerto sukses jadi tuan rumah Festival Jalur Rempah

“Kabupaten Mojokerto punya beberapa wilayah yang masuk peta rawan bencana," katanya.

Ia mengatakan potensi rawan bencana yang dimaksud adalah kebakaran hutan, erupsi gunung berapi, angin puting beliung, banjir serta tanah longsor.

"Melakukan mitigasi bencana sangat penting. Kami berusaha mencegah agar (bencana) hal tersebut tidak sampai terjadi," tukasnya.

Ia mengatakan salah satu aksi nyata yang dilakukan hari ini adalah menanam pohon, untuk mencegah longsor. "Semua komponen harus terlibat dan bersinergi," kata Bupati.

Baca juga: Wali Kota Mojokerto jadikan rumah dinas tempat pameran topeng

Baca juga: Gunung Semeru kembali luncurkan awan panas guguran sejauh 3 km

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021