Palembang (ANTARA News) - Mantan pemain Timnas Indonesia era 90-an, Kas Hartadi, menyatakan prihatin atas kelangsungan persepakbolaan nasional, menyusul gagalnya pelaksanaan Kongres PSSI di Jakarta, Jumat (20/5) lalu.
"Saya sangat prihatin dan sedih sekali atas kondisi yang saat ini menimpa persepakbolaan Indonesia. Indonesia seakan tinggal menunggu waktu saja untuk diganjar sanksi oleh FIFA," ujar Kas, saat dihubungi dari Palembang, Selasa.
Kas mengaku sangat sedih, karena jika sanksi diberikan oleh FIFA, akan berdampak luar biasa pada perkembangan persepakbolaan di tanah air.
Timnas Indonesia akan terkucil karena tidak dapat mengikuti agenda FIFA dalam berbagai kompetisi internasional, termasuk ajang SEA Games XXVI di Jakarta dan Palembang, November 2011 mendatang, kata dia.
"Padahal pada ajang SEA Games nanti, diharapkan menjadi kesempatan Indonesia untuk meraih medali emas kembali, mengingat terakhir mendapatkannya pada tahun 1991. Tapi, jika nanti PSSI dikenakan sanksi, maka harapan itu akan menjadi buyar," ujar dia pula.
Kas Hartadi dan rekan pada SEA Games di Filipina tahun 1991 berhasil menyumbangkan medali emas.
Sejak saat itu, Timnas Indonesia tidak pernah lagi merasakan podium juara pada ajang SEA Games.
"Rasanya rindu sekali melihat Indonesia juara lagi. Semoga saja sanksi tidak diberikan, karena akan sangat menyakitkan jika menjadi tuan rumah tapi tidak bisa main," kata dia.
Menurut dia, Indonesia dapat merengkuh kembali kejayaan pada cabang olahraga sepak bola seandainya berbagai pihak terkait dapat lebih mementingkan kepentingan bangsa dan negara.
"Saya sedih sekali melihat tayangan televisi saat kongres berlangsung. Semua ingin bicara seperti preman saja, tidak selayaknya bertindak demikian. Yang sudah terjadi biarlah terjadi, tinggal sekarang bagaimana caranya berupaya maksimal agar tidak terkena sanksi FIFA," ujar asisten pelatih Sriwijaya Football Club (SFC) ini lagi. (SUS/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011