Direktur Pembinaan SMK Depdiknas Dr. Joko Sutrisno, Senin, mengungkapkan, Mobnas yang bakal lahir dari Kota Malang ini berbeda dengan Mobnas Timor beberapa waktu lalu yang diprakarsai Tommy Soeharto.
"Mobnas yang diberi merek SMK S UVI itu sekarang masih dalam perakitan dan akan diproduksi massal jika sudah sempurna. Harganya juga tidak terlalu mahal yakni rata-rata Rp80 juta per unit on the road," katanya di sela-sela kunjungannya ke SMK 10 Malang bersama Mendiknas Prof. Bambang Sudibyo.
Untuk mempercepat realisasi lahirnya Mobnas tersebut, katanya, Depdiknas telah menandatangani naskah kerjasama (MoU) dengan Kanzen November 2008 lalu.
Selain memroduksi mobil dengan harga murah, kata Joko, SMK tersebut juga merakit sepeda motor sendiri bahkan yang sudah selesai dan siap pakai juga telah dipesan beberapa konsumen.
Sepeda motor yang diberi merek SMK Kanzen itu seharga Rp7 juta per unit."Dari SMK percontohan ini lahir berbagai produk, selain mobil dan sepeda motor, di sini juga diproduksi laptop murah serta animasi berkualitas," katanya.
Menurut dia, seluruh SMK di Indonesia nantinya wajib memiliki laptop dan langkah ini diawali dari Kota Malang sebagai produsen laptop murah seharga Rp5 juta per unit.
Menyinggung kompensasi bagi siswa yang terlibat dalam perakitan maupun produksi sepeda motor, mobil, laptop dan animasi tersebut, Joko mengatakan, semua fasilitas peralatan dipenuhi oleh pihak sekolah.
"Setiap siswa yang terlibat mendapat keuntungan tak langsung karena mereka hanya bisa praktek dan mengutak-atik berbagai desain. Secara materi mereka akan mendapatkan jaminan makan saja, karena keuntungan masuk ke sekolah," katanya menegaskan. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
mengenai alat pembuatnya import dari china, jepang, german atau america boleh boleh saja dengan kerjasama yang jelas hak kepemilikannya.