Sydney (ANTARA News/AFP) - Satu survei ekologi terhadap kota Sydney, Australia, pada Senin mengumumkan bahwa mendapati kenyataan kota tersebut adalah tempat tinggal beragam satwa liar, termasuk elang peregrinus dan ular hitam berperut merah yang berbahaya.
Survei tersebut dilaksanakan selama tiga bulan oleh beberapa ahli ekologi di taman, pantai, dan tempat umum lain di dalam kota itu.
"Ini adalah untuk pertama kali kami melakukan penelitian ekologi di seluruh kota tersebut, jadi hasilnya sangat penting," kata Wali Kota Sydney, Clover Moore.
Ia mengemukakan, "Spesies yang tak lumrah itu yang kami temukan sama pentingnya dengan makhluk yang tidak kami temukan."
Survei tersebut mencatat sebanyak lima jenis katak, delapan reptil, tujuh hewan mamalia asli dan sebanyak 40 spesies burung di pusat kota Sydney, termasuk tikus berekor panjang, burung tawny frogmouth dan green and golden bell frog, yang terancam punah bermukim di kota tersebut.
Survei itu juga mengungkapkan, ketidak-hadiran burung-burung kecil, yang biasanya hidup dari sayuran di kawasan semak-semak yang lebat.
Sebanyak 360 spesies tanaman asli juga dicatat.
Sydney akan menggunakan hasil survei itu untuk menyiapkan rencana aksi guna membantu memprioritaskan spesies hewan dan tanaman asli setempat.
(Uu.C003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011