Jakarta (ANTARA) - BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) mengidentifikasi potensi pembentukan pola sirkulasi siklonal (pusaran angin), yang dapat meningkat menjadi suspect area potensi bibit siklon tropis di sekitar wilayah laut Arafura dalam periode tiga hari ke depan.
Potensi bibit siklon terbentuk seiring dengan menguatnya pola sirkulasi dan kecepatan angin sistem tersebut.
"Suspect area tersebut mempunyai kecenderungan bergerak ke arah barat daya menuju wilayah perairan utara Australia atau selatan Nusa Tenggara Timur," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Baca juga: BMKG pantau potensi Bibit Siklon 95S di sekitar Laut Arafura
Guswanto memaparkan dalam periode 48-72 jam ke depan berdasarkan model prediksi cuaca, suspect area tersebut diprakirakan akan mengalami peningkatan intensitas yang cukup signifikan dengan kemungkinan pusat sistemnya sudah berada di Area Tanggung Jawab TCWC Australia.
Terkait dengan keberadaan sistem suspect area tersebut, BMKG mengeluarkan peringatan dini khusus untuk periode tiga hari ke depan berupa potensi hujan sedang hingga lebat di Nusa Tenggara Timur dan Maluku. Kemudian potensi angin kencang di Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
Selanjutnya potensi tinggi gelombang 1,25 – 2,5 meter (Moderate Sea) di Laut Seram, Perairan Kaimana, Perairan Kepulauan Aru, Perairan Kepulauan Sermata hingga Tanimbar, Perairan Amamapare - Agats bagian utara, dan Laut Arafura
Lalu potensi tinggi gelombang 2,5 - 4,0 meter (Rough Sea) di Laut Flores bagian timur, Perairan selatan Baubau - Kepulauan Wakatobi, Laut Banda, Perairan selatan P.Buru - P. Seram, Perairan Kep.Kai, dan Perairan Fakfak
Untuk memperkuat informasi peringatan dini potensi cuaca ekstrem di level daerah, UPT BMKG wilayah provinsi secara aktif melakukan diseminasi informasi peringatan dini potensi cuaca ekstrem dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
"BMKG melalui Jakarta TCWC terus melakukan pemantauan perkembangan potensi sistem bibit siklon tersebut dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstremnya," ujar Guswanto.
Baca juga: BMKG sebut tidak ada potensi pertumbuhan bibit siklon tropis di NTT
Baca juga: BMKG: Bibit siklon 94w berpotensi jadi siklon tropis sangat tinggi
Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG mengimbau untuk menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak, menghindari daerah rentan mengalami bencana, seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya, mewaspadai potensi dampak, seperti banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor terutama di daerah yang rentan.
Kemudian kepada para pemangku kepentingan terkait dapat terus mengintensifkan koordinasi dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.
BMKG mengimbau untuk memantau perkembangan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG melalui kanal informasi BMKG di laman web https://www.bmkg.go.id, media sosial (twitter, instagram, youtube) @infobmkg, aplikasi iOS dan android "InfoBMKG," atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021