Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan pihaknya mengakomodasi riset-riset untuk ekspedisi dan eksplorasi kekayaan alam maritim Indonesia baik keanekaragaman hayati maupun non-hayati.
"Fasilitas riset terkait dengan hari layar ini khusus untuk riset yang memanfaatkan armada kapal riset di BRIN untuk riset kelautan, saat ini ada lima kapal," kata Handoko dalam acara Webinar Fasilitasi dan Pendanaan Riset dan Inovasi di Jakarta, Selasa.
Untuk mendukung aktivitas riset kekayaan alam maritim, BRIN menyiapkan skema fasilitasi riset hari layar, agar terlaksana riset multi disiplin dalam menghasilkan temuan ilmiah yang signifikan.
Temuan ilmiah itu mengungkap keanekaragaman hayati dan non-hayati dalam skala makro, mikro dan molekuler dan pemanfaatannya secara berkelanjutan di wilayah pesisir, lautan dan samudera dalam bentuk akuisisi data dan/atau koleksi spesimen.
Baca juga: Anggota DPR dorong pemerintah perbaiki sistem peringatan dini bencana
Baca juga: BRIN bangun pusat kolaborasi riset fasilitasi berbagai spektrum riset
Pada 2022, BRIN berencana menyiapkan tiga kapal riset untuk dimanfaatkan dalam hari layar yakni Kapal Riset (KR) Baruna Jaya I, KR Baruna Jaya III, dan KR Baruna Jaya VIII.
"Tahun-tahun berikutnya tentu kami akan memanfaatkan seluruh kapal riset yang ada termasuk yang baru yang saat ini sedang akan dibangun sehingga kapasitas akan jauh lebih meningkat," tutur Handoko.
Dengan memanfaatkan ketersediaan infrastruktur riset yang ada di BRIN, maka mitra dari berbagai lembaga dan industri tidak perlu memiliki peralatan sendiri sehingga bisa langsung melakukan riset yang dibutuhkan.
"Semua ini terbuka untuk para periset baik dosen, termasuk mahasiswa dari dalam dan luar negeri termasuk para periset Indonesia," ujar Kepala BRIN.
Peserta hari layar dapat berasal dari para periset, dosen dan mahasiswa dalam negeri dan periset luar negeri yang bekerja sama dengan periset Indonesia.
Keuntungan dari memanfaatkan fasilitas riset hari layar adalah biaya pelayaran ditanggung oleh BRIN.
Biaya pelayaran yang ditanggung tersebut meliputi biaya akomodasi dan makan periset di dalam kapal serta biaya penggunaan dan layanan teknisi/operator peralatan riset yang terpasang dan merupakan bagian internal dari kapal riset.
Kemudian, biaya situasi darurat terkait pandemi COVID-19 sesuai dengan ketentuan, dan biaya pengiriman data dan/atau koleksi spesimen ke BRIN.
Sementara peserta hari layar wajib menyerahkan dan/atau menyimpan sampel spesimen yang diambil di Repositori Ilmiah Nasional (RIN) BRIN.*
Baca juga: BRIN sediakan skema fasilitasi riset untuk akuisisi pengetahuan lokal
Baca juga: BRIN fasilitasi riset ekspedisi dan eksplorasi kekayaan hayati daratan
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021