Pemerintah mengupayakan agar pada tahun 2012 para tenaga kerja pada tingkat sekolah dasar bisa turun hingga 25 persen dari yang saat ini masih 49,53 persen dari angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2011 sebanyak 119,4 juta orang.

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menargetkan perbaikan kualitas pendidikan tenaga kerja (naker) sehingga pada tahun 2012 angka tenaga kerja lulusan Sekolah Dasar (SD) bisa dipangkas menjadi 25 persen dari angka 49,53 persen yang ada sekarang.

"Pemerintah mengupayakan agar pada tahun 2012 para tenaga kerja pada tingkat sekolah dasar bisa turun hingga 25 persen dari yang saat ini masih 49,53 persen dari angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2011 sebanyak 119,4 juta orang," ujar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar saat membuka Seminar Pendidikan Kompetensi Tenaga Kerja Melalui Pendidikan Tinggi Terbuka Jarak Jauh di Universitas Terbuka (UT) di Jakarta, Senin.

Target itu akan dicapai lewat kerjasama dua kementerian yakni Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Kementerian Pendidikan Nasional.

Diharapkan, kerjasama antara kedua kementerian itu akan dapat membuat tenaga kerja yang berpendidikan Sekolah Dasar (SD) dapat menurun menjadi 25 persen pada tahun 2012, sedangkan tenaga kerja sekolah menengah naik menjadi 20 persen.

Menakertrans Muhaimin Iskandar tidak menjelaskan bentuk kerjasama yang akan dilakukan namun menyebutkan bahwa ia telah bertemu dengan Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh untuk membahas pengembangan kerja sama perbaikan kualitas tenaga kerja lulusan sekolah dasar dan memperbanyak pekerja di lulusan diploma dan sarjana.

"Dalam pertemuan itu, saya kemukakan bahwa salah satu permasalahan di dunia tenaga kerja adalah masih banyaknya tenaga kerja yang hanya lulusan sekolah dasar ke bawah, sehingga saya dan Mendiknas sepakat memperbaiki sumber daya manusia sehingga nantinya dapat meningkatkan kualitas pekerja di Indonesia," paparnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2011 tercatat mayoritas tenaga kerja adalah lulusan sekolah dasar (SD) ke bawah hingga sebanyak 55,1 juta orang (49,53 persen) dan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) 16, 35 juta orang.

Sedangkan pekerja lulusan Diploma sebanyak 3,3 Juta (2,98 persen) dan pekerja pendidikan Sarjana hanya sebesar 5,5 juta orang (4,98 persen).

Muhaimin menyebutkan strategi yang harusnya dilakukan dunia pendidikan dalam mengatasi tantangan dunia kerja diantaranya adalah membangun kompetensi individu, sosial dan profesi.

"Membangun kompetensi individu itu seperti memiliki kompetensi fisik dan mental yang unggul, sedangkan membangun kompetensi sosial dengan membangun jejaring nasional dan internasional, serta membangun kompetensi profesi dengan menguasai bidang profesi tertentu sesuai standar kompetensi," paparnya.

Sementara itu, untuk calon tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri, pemerintah juga mengupayakan untuk adanya peningkatan pendidikan bekerjasama dengan universitas terbuka setempat.

"Salah satu cara meningkatkan kualitas TKI, pemerintah bekerja sama dengan Universitas Terbuka mengadakan jenjang perkuliahan bagi TKI, seperti proses pendidikan di Arab Saudi, Hong Kong, Malaysia dan Korea Selatan," katanya. (A043)

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011