Mereka tidak melakukan apa-apa selain makan setiap hari,
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 39 gajah liar yang menghuni sejumlah habitat baru-baru ini turun ke pemukiman dan makan hasil pertanian di Wilayah Otonom Etnis Hani dan Yi Jiangcheng, Provinsi Yunnan, China barat daya, menurut otoritas setempat pada Senin (20/12).
Menurut seorang pengamat gajah Asia, Diao Faxing, kawanan gajah tersebut kekurangan sumber makanan di hutan selama musim dingin. Maka ketika para petani memanen jagung secara bertahap, keluarga hewan berbelalai itu turun ke desa.
"Mereka tidak melakukan apa-apa selain makan setiap hari," kata Diao.
Menurut kepala stasiun perlindungan margasatwa di wilayah setempat, Yang Song, kawanan 39 gajah tersebut berasal dari dua populasi. Mereka berkumpul secara berkelompok di dekat Kangping dan Zhengdong, dan sebagian besar mencari makan di lahan pertanian pada siang hari, yang telah mengakibatkan kerusakan pada fasilitas pertanian dan tanaman penduduk desa.
"Kami mencoba memandu mamalia ini kembali ke pegunungan dengan menyediakan makanan untuk mereka," ujar Yang.
Pemerintah setempat telah mengambil langkah-langkah seperti memperkuat pemantauan dan peringatan dini, mengatur lalu lintas dan memasang penghalang jalan untuk memastikan keselamatan masyarakat dan gajah.
Gajah liar Asia, spesies utama di hutan hujan tersebut, berada di bawah perlindungan negara level A di China. Berkat upaya perlindungan lingkungan dan margasatwa yang lebih kuat, populasinya di negara itu telah berkembang menjadi sekitar 300 ekor, sebagian besar tersebar di sekitar Yunnan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2021