Kami sudah petakan berdasarkan kerawanan daerah masing-masing

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengemukakan perayaan Natal dan Tahun Baru menjadi momentum untuk meningkatkan kedisiplinan penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

"Natal dan Tahun Baru ini momentum untuk mempertegas keharusan pelaku usaha dan yang lain untuk gunakan aplikasi PeduliLindungi," kata Muhadjir Effendy saat memimpin konferensi pers "Persiapan Akhir Menghadapi Libur Natal dan Tahun Baru" secara daring yang diikuti melalui Zoom di Jakarta, Selasa.

Muhadjir mengatakan selama rangkaian perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 pemerintah mulai melakukan pendekatan koersif sebagai salah satu bentuk pengendalian sosial.

Pendekatan koersif yang dimaksud berupa pemberian saksi secara pidana, denda maupun administratif bagi setiap pelanggar ketentuan penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

Dalam agenda yang sama, Asops Kapolri Irjen Imam Sugianto mengatakan penegakan hukum demi mencegah gelombang lanjutan pandemi COVID-19 diterapkan Polri melalui Operasi Lilin pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

"Untuk seluruh personel ada 177.212 dari Polri dan kewilayahan, TNI dan instansi terkait," katanya.

Sebanyak 44 ribu personel disebar ke Gereja Katolik maupun Protestan, 3.900 personel bersiaga di tempat perbelanjaan dan 6.397 personel di tempat wisata.

"Termasuk kami juga buat pos keamanan di 34 Polda yang diisi 3.159 personel. Kami sudah petakan berdasarkan kerawanan daerah masing-masing dan daerah yang diamankan petugas," katanya.

#ingatpesanibu
#sudahvaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua

Baca juga: Menko PMK ajak umat Kristiani waspadai COVID-19 jelang Natal

Baca juga: Menko PMK mengimbau warga tidak mudik pada akhir tahun

Baca juga: Menko PMK: Antisipasi gelombang tiga jangan abaikan perputaran ekonomi

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021